Hari/Tanggal : Rabu, 18 Maret 2020
Pertemuan ke : 9 ( Kelas VI A, E dan F )
Catatan : Materi ini telah diajarkan di kelas IV namun materi ini kemungkinan keluar pada saat LUS atau UAS BN 2020 ( Pengayaaan materi yang keluar pada kisi-kisi soal LUS dan UASBN)
Kisah Keteladanan
9 Tokoh Walisongo
Sebutan walisongo diambil dari kata waliyullah artinya wakil Allah dan
songo yang artinya sembilan.
Sehingga walisongo adalah sembilan wakil Allah yang memiliki peran untuk
menyiarkan agama Islam.
Keseluruhan Walisongo tinggal di daerah Pulau Jawa. Sehingga adalah wajar
bila penduduk Muslim terbesar di Indonesia ada di Pulau Jawa.
Setidaknya ada tiga tempat di Pulau Jawa yang merupakan tempat tinggal
walisongo yang kesemuanya berada di Pantai utara Pulau Jawa, yaitu Jawa Timur,
Jawa Tengah, dan Jawa Barat.
Sebagaimana kaidah dalam Islam untuk tidak memaksakan agama, sehingga perlu
teknik yang santun dan mudah dimengerti untuk bisa mendakwahkan Islam.
Menariknya, kesembilan Walisongo memang punya ciri khasnya masing-masing
untuk mendakwahkan agama Islam.
Sunan Ampel
Sunan Ampel memiliki nama asli yaitu Raden Rahmat. Sunan Ampel tidak
berasal dari Jawa. Ia berasal dari sebuah negeri bernama Negeri Champa. Ia lahir pada tahun 1401 masehi. 78 tahun setelahnya yaitu pada tahun 1479,
Raden Rahmat alias Sunan Ampel mendirikan Masjid Demak sebagai sarana untuk
berdakwah. Kemudian ia juga membangun pusat pendidikan yaitu pesantren yang menjadi
pusat pendidikan dan berpengaruh di dunia.
Sunan Gunung Jati
Sunan Gunung Jati yang bernama asli Syarif Hidayatullah menjadikan Kota Cirebon
sebagai pusat dakwahnya.
Sunan Gunung Jati adalah cucu raja Pajajaran prabu Siliwangi. Menurut
sebuah pendapat, Sunan Gunung Jati dihormati oleh Kerajaan Demak dan
Pajang. Beliau memiliki jasa yang amat besar dalam penyebaran Islam di
Jawa Barat. Di Cirebon, Sunan Gunung Jati mendirikan Kasultanan Cirebon dan Banten
serta pesantren Gunung Jati.
Sunan Gresik
Maulana Malik Ibrahim atau akrab disebut Sunan Gresik merupakan walisongo
yang lahir ditempat yang sama sebagaimana lahirnya Sunan Ampel yaitu di Negeri
Champa.
Masyarakat Jawa biasa menyebut Sunan Gresik sebagai Asmaraqandi. Sunan
Gresik merupakan walisongo yang dapat dikatakan senior. Karena Sunan
Gresik
merupakan orang pertama yang menyebarkan agama Islam di Tanah Jawa. Desa
yang menjadi tempat bernaung Sunan Gresik untuk berdakwah adalah
daerah Laren. Selain itu, Sunan Gresik juga membuka toko di Desa Romo.
Sunan Kalijaga
Bernama asli Raden Said yang lahir diperkirakan pada tahun 1450. Ia adalah
putra dari Adipati Tuban yaitu Tumenggung Wilatikta atau lebih dikenal dengan
Raden Sahur. Sunan Kalijaga adalah Sunan yang paling merakyat tatkala menyebarkan agama
Islam pada masyarakat Jawa. Sunan Bonang adalah guru dari Sunan Kalijaga. Pendekatan yang digunakan
Sunan Kalijaga dalam mensyiarkan agama Islam adalah melalui kesenian dan
kebudayaan. Beberapa kesenian yang menjadi warisan Sunan Kalijaga adala Wayang, Seni
Ukir, Seni Tulis dan Gamelan. Mungkin kamu juga tidak asing dengan lagu Lir Ilir dan Gundul Pacul. Kedua
lagu tersebut juga merupakan warisan Sunan Kalijaga. Dengan metode tersebut,
beliau bisa menarik hati masyarakat.
Sunan Kudus
Sunan Kudus memiliki nama asli yaitu Jafar Sodiq. Ia merupakan anak dari
Utsman Haji yang merupakan seorang pendakwah di daerah Jipang Panolan, Blora. Sunan Kudus memiliki keilmuan dalam agama Islam berupa ilmu fiqih, ushul
fiqih, tauhid, hadist, dan logika. Gending maskumambang dan Mijil adalah sebuah cerita yang Ia buat untuk
kepentingan dakwah. Beliau wafat pada tahun 1550 Masehi dan dimakamkan di pemakaman masjid
Menara Kudus.
Sunan Muria
Lereng Gunung Muria adalah tempat kelahiran dari walisongo yang satu ini.
Kata Muria pun diambil dari kata Gunung Muria yang terletak 18 kilometer dari
utara Kota Kudus. Metode dakwah yang digunakan oleh Sunan Muria adalah penyebaran agama Islam
dengan cara yang halus. Beliau amat senang berdakwah di tempat terpencil dan jauh dari ekosistem
kota. Di tempat beliau berdakwah yaitu di sekitar Gunung Muria, karena daerah
tersebut merupakan pegunungan maka Sunan Muria berinteraksi dengan masyarakat
dengan mengajarkan cara bercocok tanam, berdagang serta melaut.
Sunan Drajat
Sunan Drajat merupakan salah satu anggota walisongo yang merupakan putra
dari Sunan Ampel serta adik dari Sunan Bonang. Akrab disapa Raden Qasim, beliau belajar agama Islam melalui ayahnya di
Pondok Pesantren yang berlokasi di daerah Ampel. Sunan Drajat terkenal akan jiwa sosialnya yang tinggi. Ini kemudian sejalan
dengan tema-tema dakwah yang beliau bawakan yang mana terkait dengan gotong
royong/saling membantu. Beliau sangat senang menolong orang, mengasihi anak yatim dan menyantuni
fakir miskin. Hingga akhirnya beliau wafat pada tahun 16 Masehi dan dimakamkan
di Pacitan.
Sunan Bonang
Sunan Bonang atau Raden Makhdum adalah putra dari Sunan Ampel. Beliau
menempuh pendidikan agama Islam di Malaka tepat setelah ayahnya wafat. Usai menyelesaikan pendidikan, ia kembali ke Tuban dan akhirnya mendirikan
pondok pesantren. Dakwahnya sarat akan kesenian yaitu kesenian sastra berbentuk suluk atau
tembang tamsil. Tahu tembang tombo ati?
Itu juga merupakan hasil karya Sunan Bonang yang sampai saat ini akrab
ditelinga masyarakat Indonesia.
Sunan Giri
Sunan Giri atau Raden Paku adalah putra dari Maulana Ishaq dan Nyi
Sekardadu (putri Blambangan).
Dikisahkan dalam sejarah, ketika dilahirkan Sunan Giri yang saat itu masih
bayi dihanyutkan di Selat Bali atas perintah kakeknya yaitu Raja Blambangan.
Kemudian Sunan Giri yang masih bayi tersebut ditemukan oleh wanita dari
Tuban bernama nyi Ageng Pinateh yang memiliki kapal saudagar. Ketika
usianya memasuki remaja, ia belajar agama Islam di Pondok Pesantren
milik Sunan Ampel.
Ikhtiarnya dalam menuntut ilmu terlihat dari prosesnya menuju pondok
pesantren yaitu dengan berjalan kaki dari Tuban. Ia diberi nama Raden Paku karena Paku merupakan sebuah benda yang kuat.
Sehingga harapannya bahwa Sunan Giri dapat menjadi tonggak agama Islam yang
kuat di Jawa.
Sunan Giri kemudian menjadi tokoh yang sangat berpengaruh di Kesultanan
Demak. Bahkan beliau sempat menjadi raja selama masa transisi sebelum akhirnya
diserahkan kepada Raden Patah
Usai menunaikan pendidikannya, Sunan Giri mendirikan pesantren di daerah
Giri, Tuban tempat ia dibesarkan. Kemudian ia wafat pada abad 16 Masehi dan
dimakamkan di Gresik Jawa Timur.
Kesimpulan
Pada intinya peran para Walisongo memberikan ibroh pada umat Islam
bahwa dalam berdakwah tidak boleh ada unsur paksaan. Berdakwah boleh dengan metode apa saja selama metode tersebut tidak mencederai
akidah. Yang paling penting bahwa Islam tetap tersebar dan tetap menjadi agama rahmatan
lil alaamiin.
KERJAKAN SOAL DI BAWAH INI, SALIN SOAL PADA BUKU LATIHAN AGAMA!
(
kirim foto saat mengerjakan latihan beserta jawabannya ya! umi mau
ngambil nilai.. semangaaat ya! ) Yang belum kirim foto umi anggap belum
mengerjakan latihan.
1. Sebutkan nama-nama wali songo!
2. Sebutkan ajaran Moh limo atau sunan Ampel!
3. Bagaimana cara berdakmah sunan kalijaga?
4. Sebutkan salah satu hasil peninggalan yang terkenal sunan kudus yang berupa bangunan!
5. Hal apasajakah yang disampaikan sunan drajat dalam berdakwah?
SELAMAT MENGERJAKAN
MOHON BACA DAN PELAJARI FOSTINGAN UMI PADA HARI SENIN TANGGAL 16 MARET 2020, UMI SUDAH UPLOAD MATERI UJIAN PRAKTEK. MOHON DIHAFALKAN YA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar