Rabu, 24 Februari 2021

MATERI AJAR

Assalamualaikum anak Sholih dan Sholihah apa kabarnya hari ini? Pasti sehat ya.. nak, insyaallah pertengahan bulan Maret kita akan melaksanakan Latihan Ujian Sekolah ( LUS ) dan untuk US nya akan dilaksanakan pada awal bulan april, jadi yang kemarin masih malas-malasan harus semangat, karena waktu kita belajar tidak lama lagi, gunakan kesempatan dengan sebaik-baiknya ya sayang..

MATERI AJAR 
AGAMA ISLAM DAN AQIDAH AKHLAK 

Hari/ tanggal     :, Kamis 25 Februari  2021
Pertemuan Ke   : 8, ( Kelas VI A- VI F)

KD : Memahami Makna Berinfak dan Bersedekah

1. Materi Agama : Membiasakan Berinfak dan Bersedekah

Kata infak diambil dari kata nafaqa, yang berarti keluar, atau menafkahkan/membelanjakan. Secara istilah infak berarti mengeluarkan, membelanjakan harta benda sesuai dengan kemampuan secara ikhlas. Infak dapat berupa barang atau uang dan pelaksanaannya bisa kapan saja tanpa ada batasan waktu. Dalilnya Q.S Attalaq:7

Sedangkan sedekah berasal dari kata sadaqa yang berarti sesuatu yang benar dan jujur. Menurut istilah sedekah adalah sesuatu pemberian yang dilakukan oleh seorang muslim kepada orang lain secara sukarela yang hanya mengharapkan ridho Allah SWT. Yang membedakan infak dengan sedekah adalah sedekah bisa berupa jasa, perilaku, ilmu dsb. Untuk lebih jelasnya silahkan kalian baca cerita tentang keutamaan sedekah di jalan Allah pada buku Kalam halaman: 42 dan penjelasan mengenai infak dan sedekah pada Kalam hal: 39-44.

Hikmah berinfak dan bersedekah adalah
1. Orang yang berinfak dan bersedekah hatinya akan tenang dan mendapat pahala.
2. Orang yang berinfak dan bersedekah akan didoakan oleh para malaikat
3. Orang yang berinfak dan bersedekah akan di  di mudahkan Rizkinya.
4. Orang yang berinfak dan bersedekah akan disenangi banyak orang.

Untuk lebih jelasnya silahkan klik tulisan yang berwarna biru

2. Materi Aqidah Akhlak ( KISAH NABI ADAM A.S )

lihat video pembelajaran dibawah ini! Klik tulisan berwarna biru dibawah..


Hikmah Kisah Tobatnya Nabi Adam a.s

1. Setiap manusia diberi Allah akal, sehingga ia dapat membedakan mana yang baik dan mana yang buruk.
2. Seorang yang telah terlanjur melakukan maksiat dan berbuat dosa tidaklah dia sepatutnya berputus asa dari Rahmat dan ampunan Allah asalkan ia sadar akan kesalahannya dan bertobat tidak akan melakukannya kembali.
3. Sifat sombong dan congkak selalu membawa akibat kerugian dan kebinasaan seperti iblis yang telah dilaknat oleh Allah.

Tugas

Nak, tugas hari ini, setelah kalian paham materi hari ini silahkan kalian isi latihan-latihan yang ada pada buku Kalam halaman : 45-47 bagian 1,2 dan 3.. tulis jawaban dengan rapih di buku kalamnya aja ya nak, kemudian fotokan jawaban beserta foto kalian ya.. jgn lupa gunakan seragam sekolah.. kirim tugasnya paling lambat jam 3 sore ya nak..
Tetap semangat 💪 ingat jangan malas, tinggal beberapa bulan lagi kalian sudah ujian, gunakan kesempatan dengan sebaik-baiknya 😍😍🙏
 
 

Senin, 22 Februari 2021

MATERI AJAR

Assalamualaikum anak Sholih dan Sholihah apa kabarnya hari ini? Pasti sehat ya.. nak, insyaallah pertengahan bulan Maret kita akan melaksanakan Latihan Ujian Sekolah ( LUS ) dan untuk US nya akan dilaksanakan pada awal bulan april, jadi yang kemarin masih malas-malasan harus semangat, karena waktu kita belajar tidak lama lagi, gunakan kesempatan dengan sebaik-baiknya ya sayang..

MATERI AJAR 
AGAMA ISLAM DAN AQIDAH AKHLAK 

Hari/ tanggal     :, Selasa  23 Februari  2021
Pertemuan Ke   : 8, ( Kelas VI A- VI F)

KD : Memahami Makna Berinfak dan Bersedekah

1. Materi Agama : Membiasakan Berinfak dan Bersedekah

Kata infak diambil dari kata nafaqa, yang berarti keluar, atau menafkahkan/membelanjakan. Secara istilah infak berarti mengeluarkan, membelanjakan harta benda sesuai dengan kemampuan secara ikhlas. Infak dapat berupa barang atau uang dan pelaksanaannya bisa kapan saja tanpa ada batasan waktu. Dalilnya Q.S Attalaq:7

Sedangkan sedekah berasal dari kata sadaqa yang berarti sesuatu yang benar dan jujur. Menurut istilah sedekah adalah sesuatu pemberian yang dilakukan oleh seorang muslim kepada orang lain secara sukarela yang hanya mengharapkan ridho Allah SWT. Yang membedakan infak dengan sedekah adalah sedekah bisa berupa jasa, perilaku, ilmu dsb. Untuk lebih jelasnya silahkan kalian baca cerita tentang keutamaan sedekah di jalan Allah pada buku Kalam halaman: 42 dan penjelasan mengenai infak dan sedekah pada Kalam hal: 39-44.

Hikmah berinfak dan bersedekah adalah
1. Orang yang berinfak dan bersedekah hatinya akan tenang dan mendapat pahala.
2. Orang yang berinfak dan bersedekah akan didoakan oleh para malaikat
3. Orang yang berinfak dan bersedekah akan di  di mudahkan Rizkinya.
4. Orang yang berinfak dan bersedekah akan disenangi banyak orang.

Untuk lebih jelasnya silahkan klik tulisan yang berwarna biru

2. Materi Aqidah Akhlak ( KISAH NABI ADAM A.S )

lihat video pembelajaran dibawah ini! Klik tulisan berwarna biru dibawah..


Hikmah Kisah Tobatnya Nabi Adam a.s

1. Setiap manusia diberi Allah akal, sehingga ia dapat membedakan mana yang baik dan mana yang buruk.
2. Seorang yang telah terlanjur melakukan maksiat dan berbuat dosa tidaklah dia sepatutnya berputus asa dari Rahmat dan ampunan Allah asalkan ia sadar akan kesalahannya dan bertobat tidak akan melakukannya kembali.
3. Sifat sombong dan congkak selalu membawa akibat kerugian dan kebinasaan seperti iblis yang telah dilaknat oleh Allah.

Tugas

Nak, tugas hari ini, setelah kalian paham materi hari ini silahkan kalian isi latihan-latihan yang ada pada buku Kalam halaman : 45-47 bagian 1,2 dan 3.. tulis jawaban dengan rapih di buku kalamnya aja ya nak, kemudian fotokan jawaban beserta foto kalian ya.. jgn lupa gunakan seragam sekolah.. kirim tugasnya paling lambat jam 3 sore ya nak..
Tetap semangat 💪 ingat jangan malas, tinggal beberapa bulan lagi kalian sudah ujian, gunakan kesempatan dengan sebaik-baiknya 😍😍🙏
 
 

MATERI AJAR

 

MATERI AJAR 
AGAMA ISLAM DAN AQIDAH AKHLAK 

Hari/ tanggal     :, Senin,  22  Februari  2021
Pertemuan Ke   : 7, ( Kelas VI A- VI F)

KD : Memahami Makna Berbaik Sangka Simpati, Toleran, Hidup Rukun serta Hormat & Patuh kepada Orang tua, Guru dan sesama Anggota Keluarga

1. Materi Agama : Senangnya Berakhlak Terpuji ( Berbaik Sangka dan Simpati )

A. Berbaik Sangka
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, kata ”sangka” artinya duga atau taksir. Berbaik sangka adalah menduga yang baik terhadap sesuatu.
Berpikir positif adalah perilaku terpuji. Lawan kata berbaik sangka adalah berburuk sangka atau prasangka. Siswa yang baik akan menghindari prasangka buruk terhadap orang lain.Allah Swt. di dalam Q.S. al-hujurat/49:12 berfirman:
Artinya: ”Wahai orang-orang yang beriman! Jauhilah banyak prasangka, sesungguhnya sebagian prasangka itu dosa dan janganlah kamu mencari-cari kesalahan orang lain dan janganlah ada di antara kamu yang menggunjing sebagian yang lain. Apakah ada di antara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Tentu kamu merasa jijik. Dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Penerima Tobat, Maha Penyayang."
Di dalam Q.S. al-hujurat/49:12, Allah Swt. sudah mengingatkan kita agar menjauhi prasangka buruk, jangan mencari-cari kesalahan dan kejelekan orang lain. Karena apa yang kita sangkakan belum tentu kebenarannya. Di samping itu, diri kita belum tentu lebih baik dari orang yang kita jelek-jelekkan tersebut. Ayat tersebut di atas didukung pula oleh hadis Rasulullah saw. berikut ini.
”. . . Hati-hati kalian dari prasangka buruk karena §an/prasangka buruk itu adalah sedusta-dusta ucapan. Dan janganlah kalian memata-matai.” (H.R. al-Bukhri dan Muslim)

Contoh Berbaik Sangka
a. Tanpa curiga, Ahmad meminjamkan uang jajannya kepada Karim untuk membeli buku.
b. Kamila menerima peraturan orang tuanya untuk bangun pagi agar bisa salat subuh berjamaah dan membersihkan tempat tidur sendiri.
c. Karlina menerima aturan orang tuanya untuk mengikuti les privat mengaji di rumah, walaupun ia tidak keluar rumah setelah pulang sekolah.
d. Herman memahami sahabatnya Zakaria yang tidak ikut piknik ke TamanMini Indonesia Indah (TMII) karena ternyata Zakaria harus mengikuti ujian renang.

B. Simpati
 
Simpati adalah keikutsertaan merasakan perasaan ( senang, susah, dan sebagainya) orang lain. Sifat ini diperlukan dalam bergaul dengan masyarakat.

 Cermati kisah berikut ini!
 
”DAUN TERATAI DAN KANGKUNG”
Adi dan adiknya, Ani, tinggal bersama neneknya di suatu kampung. Adi duduk di kelas V dan Ani kelas IV SD. Nenek Ipah, nama nenek Adi dan Ani, hidup sendiri. Suaminya telah lama meninggal. Orang tua Adi dan Ani merantau ke kota besar dan tidak pernah kirim kabar. Untuk hidup sehari-hari, Nenek Ipah mencari daun teratai dan kangkung di rawa-rawa yang tak jauh dari gubuknya. Pagi-pagi sekali, Nenek Ipah menuju rawa-rawa dengan harapan mendapat daun teratai dan kangkung yang banyak. Hasil daun teratai dijual ke pasar kepada tukang ikan basah. Daun teratai yang lebar dapat dijadikan sebagai pembungkus ikan basah. Kangkung dijualnya kepada tetangga atau kepada siapa saja di pasar. Pada siang hari, giliran Adi dan Ani mencari daun teratai. Nenek Ipah sangat sayang
kepada kedua cucunya. Sebenarnya, ia tidak tega kedua cucunya ikut mencari daun teratai dan kangkung di rawa-rawa. Tapi, harus bagaimana lagi, ia harus meneruskan hidup dan kedua cucunya harus tetap bersekolah. Padahal hasil penjualan daun teratai dan kangkung tidak menentu, terkadang mendapat uang Rp7.500,-, tapi bila sedang beruntung memperoleh Rp10.000,- sampai Rp15.000,- sehari. Memang pendapatan Nenek Ipah dan kedua cucunya itu tidak seberapa, tetapi mereka merasa cukup uang jerih payahnya itu untuk keperluan sehari-hari; daripada harus mengemis di jalan. Kita patut bersimpati terhadap usaha Adi dan Ani. Keduanya berjuang
membantu nenek mereka untuk mempertahankan hidup.
.
Nah, Anak-anak, kisah Nenek Ipah dan kedua cucunya, Adi dan Ani sangat menggugah
emosi dan simpati kita. Masih banyak saudara-saudara kita yang hidup susah di desa, bahkan di kota besar yang padat penduduknya. Masih banyak anak yang sebaya Adi dan Ani harus bekerja keras menghidupi dirinya karena orang tuanya sudah meninggal dunia atau pergi merantau. Kita harus bersimpati terhadap saudara-saudara kita yang bernasib seperti Adi dan Ani.
Jika keadaan hidup kita lebih baik dari keadaan hidup Adi dan Ani, kita harus membantu.
Anak-anak, tahukah kalian apa sebenarnya makna simpati itu? Dalam Kamus Besar
Bahasa Indonesia, kata simpati berarti: rasa kasih, rasa setuju (kepada), dan rasa suka.
Secara umum, kata simpati dapat diartikan sebagai perasaan kebersamaan secara
sosial hingga seseorang dapat merasakan perasaan orang lain, (biasanya suatu perasan
sedih) dalam dirinya sendiri. Contohnya saat kita mengetahui orang lain mendapat
musibah, seperti orang tuanya meninggal dunia, kita dapat merasakan kesedihan yang
sama.

Contoh Simpati

a. Mendengarkan curahan hati teman hingga selesai.
b. Memosisikan diri kita dalam posisi orang lain yang kesusahan atau gembira.
c. Jangan menyuruh orang lain melakukan sesuatu yang kita sendiri malas atau tidak melakukannya.
d. Beri aksi nyata dengan menanyakan apa yang bisa kita lakukan untuk membantu. Jika tidak bisa memberikan apa yang diminta, cari alternatif lain atau menanyakan apakah ada orang lain yang juga bisa ikut membantu.

(Agar lebih jelas, silahkan kalian baca buku kalamnya hal 23- 27)
 
2. Materi Aqidah Akhlak  : Meneladani Nabi dan Rasul ( Kisah Keteladanan Nabi Ayyub. a.s)
 
Silahkan kalian klik tulisan berwarna biru di bawah ini!
Video ini menjelaskan tentang Kisah nabi Ayyub a.s, perhatikan dan pahami ya nak!
 
 
Adapun beberapa perilaku Nabi Ayyub, a.s yang harus kita teladani adalah sebagai berikut : 

1. Tidak berkeluh kesah
2. Tabah dan sabar menghadapi cobaan
3. Bersangka baik kepada Allah SWT.
4. Tetap melaksanakan ibadah kepada Allah SWT
5. Meyakini Allah SWT tempat kembali.

(Agar lebih jelas, silahkan kalian baca buku cetaknya hal 97- 102)

Tugas

Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut ini dengan benar!

1. Apakah yang dimaksud dengan berburuk sangka?
2. Jelaskan apa isi Kandungan surat Al Hujurat ayat 12 !
3. Sebutkan satu contoh simpati dalam kehidupan sehari-hari!
4. Mengapa nabi Ayyub a.s sabar dalam menghadapi ujian!
5. Apa tujuan iblis menggoda nabi Ayyub, a.s?

Nak, tulis jawaban dengan rapih kemudian fotokan jawaban beserta foto kalian ya.. jgn lupa gunakan seragam sekolah.. kirim tugasnya paling lambat jam 3 sore ya nak..
Tetap semangat 💪 ingat jangan malas, tinggal beberapa bulan lagi kalian sudah ujian, gunakan kesempatan dengan sebaik-baiknya 😍😍🙏
 
 

Selasa, 16 Februari 2021

MATERI AJAR

 

MATERI AJAR 
AGAMA ISLAM DAN AQIDAH AKHLAK 

Hari/ tanggal     :, Selasa,  16 Februari  2021
Pertemuan Ke   : 7, ( Kelas VI A- VI F)

KD : Memahami Makna Berbaik Sangka Simpati, Toleran, Hidup Rukun serta Hormat & Patuh kepada Orang tua, Guru dan sesama Anggota Keluarga

1. Materi Agama : Senangnya Berakhlak Terpuji ( Berbaik Sangka dan Simpati )

A. Berbaik Sangka
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, kata ”sangka” artinya duga atau taksir. Berbaik sangka adalah menduga yang baik terhadap sesuatu.
Berpikir positif adalah perilaku terpuji. Lawan kata berbaik sangka adalah berburuk sangka atau prasangka. Siswa yang baik akan menghindari prasangka buruk terhadap orang lain.Allah Swt. di dalam Q.S. al-hujurat/49:12 berfirman:
Artinya: ”Wahai orang-orang yang beriman! Jauhilah banyak prasangka, sesungguhnya sebagian prasangka itu dosa dan janganlah kamu mencari-cari kesalahan orang lain dan janganlah ada di antara kamu yang menggunjing sebagian yang lain. Apakah ada di antara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Tentu kamu merasa jijik. Dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Penerima Tobat, Maha Penyayang."
Di dalam Q.S. al-hujurat/49:12, Allah Swt. sudah mengingatkan kita agar menjauhi prasangka buruk, jangan mencari-cari kesalahan dan kejelekan orang lain. Karena apa yang kita sangkakan belum tentu kebenarannya. Di samping itu, diri kita belum tentu lebih baik dari orang yang kita jelek-jelekkan tersebut. Ayat tersebut di atas didukung pula oleh hadis Rasulullah saw. berikut ini.
”. . . Hati-hati kalian dari prasangka buruk karena §an/prasangka buruk itu adalah sedusta-dusta ucapan. Dan janganlah kalian memata-matai.” (H.R. al-Bukhri dan Muslim)

Contoh Berbaik Sangka
a. Tanpa curiga, Ahmad meminjamkan uang jajannya kepada Karim untuk membeli buku.
b. Kamila menerima peraturan orang tuanya untuk bangun pagi agar bisa salat subuh berjamaah dan membersihkan tempat tidur sendiri.
c. Karlina menerima aturan orang tuanya untuk mengikuti les privat mengaji di rumah, walaupun ia tidak keluar rumah setelah pulang sekolah.
d. Herman memahami sahabatnya Zakaria yang tidak ikut piknik ke TamanMini Indonesia Indah (TMII) karena ternyata Zakaria harus mengikuti ujian renang.

B. Simpati
 
Simpati adalah keikutsertaan merasakan perasaan ( senang, susah, dan sebagainya) orang lain. Sifat ini diperlukan dalam bergaul dengan masyarakat.

 Cermati kisah berikut ini!
 
”DAUN TERATAI DAN KANGKUNG”
Adi dan adiknya, Ani, tinggal bersama neneknya di suatu kampung. Adi duduk di kelas V dan Ani kelas IV SD. Nenek Ipah, nama nenek Adi dan Ani, hidup sendiri. Suaminya telah lama meninggal. Orang tua Adi dan Ani merantau ke kota besar dan tidak pernah kirim kabar. Untuk hidup sehari-hari, Nenek Ipah mencari daun teratai dan kangkung di rawa-rawa yang tak jauh dari gubuknya. Pagi-pagi sekali, Nenek Ipah menuju rawa-rawa dengan harapan mendapat daun teratai dan kangkung yang banyak. Hasil daun teratai dijual ke pasar kepada tukang ikan basah. Daun teratai yang lebar dapat dijadikan sebagai pembungkus ikan basah. Kangkung dijualnya kepada tetangga atau kepada siapa saja di pasar. Pada siang hari, giliran Adi dan Ani mencari daun teratai. Nenek Ipah sangat sayang
kepada kedua cucunya. Sebenarnya, ia tidak tega kedua cucunya ikut mencari daun teratai dan kangkung di rawa-rawa. Tapi, harus bagaimana lagi, ia harus meneruskan hidup dan kedua cucunya harus tetap bersekolah. Padahal hasil penjualan daun teratai dan kangkung tidak menentu, terkadang mendapat uang Rp7.500,-, tapi bila sedang beruntung memperoleh Rp10.000,- sampai Rp15.000,- sehari. Memang pendapatan Nenek Ipah dan kedua cucunya itu tidak seberapa, tetapi mereka merasa cukup uang jerih payahnya itu untuk keperluan sehari-hari; daripada harus mengemis di jalan. Kita patut bersimpati terhadap usaha Adi dan Ani. Keduanya berjuang
membantu nenek mereka untuk mempertahankan hidup.
.
Nah, Anak-anak, kisah Nenek Ipah dan kedua cucunya, Adi dan Ani sangat menggugah
emosi dan simpati kita. Masih banyak saudara-saudara kita yang hidup susah di desa, bahkan di kota besar yang padat penduduknya. Masih banyak anak yang sebaya Adi dan Ani harus bekerja keras menghidupi dirinya karena orang tuanya sudah meninggal dunia atau pergi merantau. Kita harus bersimpati terhadap saudara-saudara kita yang bernasib seperti Adi dan Ani.
Jika keadaan hidup kita lebih baik dari keadaan hidup Adi dan Ani, kita harus membantu.
Anak-anak, tahukah kalian apa sebenarnya makna simpati itu? Dalam Kamus Besar
Bahasa Indonesia, kata simpati berarti: rasa kasih, rasa setuju (kepada), dan rasa suka.
Secara umum, kata simpati dapat diartikan sebagai perasaan kebersamaan secara
sosial hingga seseorang dapat merasakan perasaan orang lain, (biasanya suatu perasan
sedih) dalam dirinya sendiri. Contohnya saat kita mengetahui orang lain mendapat
musibah, seperti orang tuanya meninggal dunia, kita dapat merasakan kesedihan yang
sama.

Contoh Simpati

a. Mendengarkan curahan hati teman hingga selesai.
b. Memosisikan diri kita dalam posisi orang lain yang kesusahan atau gembira.
c. Jangan menyuruh orang lain melakukan sesuatu yang kita sendiri malas atau tidak melakukannya.
d. Beri aksi nyata dengan menanyakan apa yang bisa kita lakukan untuk membantu. Jika tidak bisa memberikan apa yang diminta, cari alternatif lain atau menanyakan apakah ada orang lain yang juga bisa ikut membantu.

(Agar lebih jelas, silahkan kalian baca buku kalamnya hal 23- 27)
 
2. Materi Aqidah Akhlak  : Meneladani Nabi dan Rasul ( Kisah Keteladanan Nabi Ayyub. a.s)
 
Silahkan kalian klik tulisan berwarna biru di bawah ini!
Video ini menjelaskan tentang Kisah nabi Ayyub a.s, perhatikan dan pahami ya nak!
 
 
Adapun beberapa perilaku Nabi Ayyub, a.s yang harus kita teladani adalah sebagai berikut : 

1. Tidak berkeluh kesah
2. Tabah dan sabar menghadapi cobaan
3. Bersangka baik kepada Allah SWT.
4. Tetap melaksanakan ibadah kepada Allah SWT
5. Meyakini Allah SWT tempat kembali.

(Agar lebih jelas, silahkan kalian baca buku cetaknya hal 97- 102)

Tugas

Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut ini dengan benar!

1. Apakah yang dimaksud dengan berburuk sangka?
2. Jelaskan apa isi Kandungan surat Al Hujurat ayat 12 !
3. Sebutkan satu contoh simpati dalam kehidupan sehari-hari!
4. Mengapa nabi Ayyub a.s sabar dalam menghadapi ujian!
5. Apa tujuan iblis menggoda nabi Ayyub, a.s?

Nak, tulis jawaban dengan rapih kemudian fotokan jawaban beserta foto kalian ya.. jgn lupa gunakan seragam sekolah.. kirim tugasnya paling lambat jam 3 sore ya nak..
Tetap semangat 💪 ingat jangan malas, tinggal beberapa bulan lagi kalian sudah ujian, gunakan kesempatan dengan sebaik-baiknya 😍😍🙏
 
 

Senin, 15 Februari 2021

Senangnya Berakhlak Terpuji ( Berbaik Sangka dan Simpati )

 

MATERI AJAR 
AGAMA ISLAM DAN AQIDAH AKHLAK 

Hari/ tanggal     :, Selasa,  16 Februari  2021
Pertemuan Ke   : 7, ( Kelas VI A- VI F)

KD : Memahami Makna Berbaik Sangka Simpati, Toleran, Hidup Rukun serta Hormat & Patuh kepada Orang tua, Guru dan sesama Anggota Keluarga

1. Materi Agama : Senangnya Berakhlak Terpuji ( Berbaik Sangka dan Simpati )

A. Berbaik Sangka
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, kata ”sangka” artinya duga atau taksir. Berbaik sangka adalah menduga yang baik terhadap sesuatu.
Berpikir positif adalah perilaku terpuji. Lawan kata berbaik sangka adalah berburuk sangka atau prasangka. Siswa yang baik akan menghindari prasangka buruk terhadap orang lain.Allah Swt. di dalam Q.S. al-hujurat/49:12 berfirman:
Artinya: ”Wahai orang-orang yang beriman! Jauhilah banyak prasangka, sesungguhnya sebagian prasangka itu dosa dan janganlah kamu mencari-cari kesalahan orang lain dan janganlah ada di antara kamu yang menggunjing sebagian yang lain. Apakah ada di antara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Tentu kamu merasa jijik. Dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Penerima Tobat, Maha Penyayang."
Di dalam Q.S. al-hujurat/49:12, Allah Swt. sudah mengingatkan kita agar menjauhi prasangka buruk, jangan mencari-cari kesalahan dan kejelekan orang lain. Karena apa yang kita sangkakan belum tentu kebenarannya. Di samping itu, diri kita belum tentu lebih baik dari orang yang kita jelek-jelekkan tersebut. Ayat tersebut di atas didukung pula oleh hadis Rasulullah saw. berikut ini.
”. . . Hati-hati kalian dari prasangka buruk karena §an/prasangka buruk itu adalah sedusta-dusta ucapan. Dan janganlah kalian memata-matai.” (H.R. al-Bukhri dan Muslim)

Contoh Berbaik Sangka
a. Tanpa curiga, Ahmad meminjamkan uang jajannya kepada Karim untuk membeli buku.
b. Kamila menerima peraturan orang tuanya untuk bangun pagi agar bisa salat subuh berjamaah dan membersihkan tempat tidur sendiri.
c. Karlina menerima aturan orang tuanya untuk mengikuti les privat mengaji di rumah, walaupun ia tidak keluar rumah setelah pulang sekolah.
d. Herman memahami sahabatnya Zakaria yang tidak ikut piknik ke TamanMini Indonesia Indah (TMII) karena ternyata Zakaria harus mengikuti ujian renang.

B. Simpati
 
Simpati adalah keikutsertaan merasakan perasaan ( senang, susah, dan sebagainya) orang lain. Sifat ini diperlukan dalam bergaul dengan masyarakat.

 Cermati kisah berikut ini!
 
”DAUN TERATAI DAN KANGKUNG”
Adi dan adiknya, Ani, tinggal bersama neneknya di suatu kampung. Adi duduk di kelas V dan Ani kelas IV SD. Nenek Ipah, nama nenek Adi dan Ani, hidup sendiri. Suaminya telah lama meninggal. Orang tua Adi dan Ani merantau ke kota besar dan tidak pernah kirim kabar. Untuk hidup sehari-hari, Nenek Ipah mencari daun teratai dan kangkung di rawa-rawa yang tak jauh dari gubuknya. Pagi-pagi sekali, Nenek Ipah menuju rawa-rawa dengan harapan mendapat daun teratai dan kangkung yang banyak. Hasil daun teratai dijual ke pasar kepada tukang ikan basah. Daun teratai yang lebar dapat dijadikan sebagai pembungkus ikan basah. Kangkung dijualnya kepada tetangga atau kepada siapa saja di pasar. Pada siang hari, giliran Adi dan Ani mencari daun teratai. Nenek Ipah sangat sayang
kepada kedua cucunya. Sebenarnya, ia tidak tega kedua cucunya ikut mencari daun teratai dan kangkung di rawa-rawa. Tapi, harus bagaimana lagi, ia harus meneruskan hidup dan kedua cucunya harus tetap bersekolah. Padahal hasil penjualan daun teratai dan kangkung tidak menentu, terkadang mendapat uang Rp7.500,-, tapi bila sedang beruntung memperoleh Rp10.000,- sampai Rp15.000,- sehari. Memang pendapatan Nenek Ipah dan kedua cucunya itu tidak seberapa, tetapi mereka merasa cukup uang jerih payahnya itu untuk keperluan sehari-hari; daripada harus mengemis di jalan. Kita patut bersimpati terhadap usaha Adi dan Ani. Keduanya berjuang
membantu nenek mereka untuk mempertahankan hidup.
.
Nah, Anak-anak, kisah Nenek Ipah dan kedua cucunya, Adi dan Ani sangat menggugah
emosi dan simpati kita. Masih banyak saudara-saudara kita yang hidup susah di desa, bahkan di kota besar yang padat penduduknya. Masih banyak anak yang sebaya Adi dan Ani harus bekerja keras menghidupi dirinya karena orang tuanya sudah meninggal dunia atau pergi merantau. Kita harus bersimpati terhadap saudara-saudara kita yang bernasib seperti Adi dan Ani.
Jika keadaan hidup kita lebih baik dari keadaan hidup Adi dan Ani, kita harus membantu.
Anak-anak, tahukah kalian apa sebenarnya makna simpati itu? Dalam Kamus Besar
Bahasa Indonesia, kata simpati berarti: rasa kasih, rasa setuju (kepada), dan rasa suka.
Secara umum, kata simpati dapat diartikan sebagai perasaan kebersamaan secara
sosial hingga seseorang dapat merasakan perasaan orang lain, (biasanya suatu perasan
sedih) dalam dirinya sendiri. Contohnya saat kita mengetahui orang lain mendapat
musibah, seperti orang tuanya meninggal dunia, kita dapat merasakan kesedihan yang
sama.

Contoh Simpati

a. Mendengarkan curahan hati teman hingga selesai.
b. Memosisikan diri kita dalam posisi orang lain yang kesusahan atau gembira.
c. Jangan menyuruh orang lain melakukan sesuatu yang kita sendiri malas atau tidak melakukannya.
d. Beri aksi nyata dengan menanyakan apa yang bisa kita lakukan untuk membantu. Jika tidak bisa memberikan apa yang diminta, cari alternatif lain atau menanyakan apakah ada orang lain yang juga bisa ikut membantu.

(Agar lebih jelas, silahkan kalian baca buku kalamnya hal 23- 27)
 
2. Materi Aqidah Akhlak  : Meneladani Nabi dan Rasul ( Kisah Keteladanan Nabi Ayyub. a.s)
 
Silahkan kalian klik tulisan berwarna biru di bawah ini!
Video ini menjelaskan tentang Kisah nabi Ayyub a.s, perhatikan dan pahami ya nak!
 
 
Adapun beberapa perilaku Nabi Ayyub, a.s yang harus kita teladani adalah sebagai berikut : 

1. Tidak berkeluh kesah
2. Tabah dan sabar menghadapi cobaan
3. Bersangka baik kepada Allah SWT.
4. Tetap melaksanakan ibadah kepada Allah SWT
5. Meyakini Allah SWT tempat kembali.

(Agar lebih jelas, silahkan kalian baca buku cetaknya hal 97- 102)

Tugas

Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut ini dengan benar!

1. Apakah yang dimaksud dengan berburuk sangka?
2. Jelaskan apa isi Kandungan surat Al Hujurat ayat 12 !
3. Sebutkan satu contoh simpati dalam kehidupan sehari-hari!
4. Mengapa nabi Ayyub a.s sabar dalam menghadapi ujian!
5. Apa tujuan iblis menggoda nabi Ayyub, a.s?

Nak, tulis jawaban dengan rapih kemudian fotokan jawaban beserta foto kalian ya.. jgn lupa gunakan seragam sekolah.. kirim tugasnya paling lambat jam 3 sore ya nak..
Tetap semangat 💪 ingat jangan malas, tinggal beberapa bulan lagi kalian sudah ujian, gunakan kesempatan dengan sebaik-baiknya 😍😍🙏
 
 

Rabu, 10 Februari 2021

Materi ajar UH 2

 

Anak sholih dan sholihah, Alhamdulillah kita sudah masuk pada pembelajaran semester 2,  semoga kalian semakin semangat belajarnya, nah, sebelum pembelajaran dimulai, mari kalian simak dulu tausiyah hari ini yaa! Semoga bermanfaat 


MATERI AJAR AGAMA ISLAM DAN AQIDAH AKHLAK 

Hari/ tanggal  : Rabu 10 Februari 2021 
Kelas                : (VI A- VI F ) 

Pertemuan ke 6 : ULHAR 1 seputar Beriman kepada Qada dan Qadar ( Materi Agama ) dan Asmaul Husna 2 ( Materi Aqidah Akhlaq)

Anak Sholih dan Sholihah untuk pertemuan ini, kita ulangan harian, namun sebelum ulangan silahkan kalian pelajari dulu materi seputar Beriman kepada Qada dan Qadar ( Materi Agama ) dan Asmaul Husna 2 ( Materi Aqidah Akhlaq) yg sudah umi sampaikan 2 Minggu lalu pada blogger umi dan Agar kalian bisa lebih memahami penjelasannya silahkan kalian baca baca buku cetak Agama dan buku aqidah nya 

Tugas

Nah, tugasnya adalah silahkan kalian kerjakan soal Google formulir di bawah ini  dan kirimkan bukti fotonya ya nak ke grup WA kelas masing-masing, sertakan foto kalian saat sedang mengerjakan, jgn lupa gunakan seragam sekolah ya nak... waktunya umi batasi sampai jam 3 sore.. karena hasilnya akan segera umi laporkan ke kepala sekolah. semangat ya nak💪💪💪 umi tunggu ya 😍😍

Klik link tulisan berwarna biru dibawah ini :

Selamat Mengerjakan 💪💪

Selasa, 09 Februari 2021

Materi ajar, UH 2

 

Anak sholih dan sholihah, Alhamdulillah kita sudah masuk pada pembelajaran semester 2,  semoga kalian semakin semangat belajarnya, nah, sebelum pembelajaran dimulai, mari kalian simak dulu tausiyah hari ini yaa! Semoga bermanfaat 


MATERI AJAR AGAMA ISLAM DAN AQIDAH AKHLAK 

Hari/ tanggal  : Selasa 09 Februari 2021 
Kelas                : (VI A- VI F ) 

Pertemuan ke 6 : ULHAR 1 seputar Beriman kepada Qada dan Qadar ( Materi Agama ) dan Asmaul Husna 2 ( Materi Aqidah Akhlaq)

Anak Sholih dan Sholihah untuk pertemuan ini, kita ulangan harian, namun sebelum ulangan silahkan kalian pelajari dulu materi seputar Beriman kepada Qada dan Qadar ( Materi Agama ) dan Asmaul Husna 2 ( Materi Aqidah Akhlaq) yg sudah umi sampaikan 2 Minggu lalu pada blogger umi dan Agar kalian bisa lebih memahami penjelasannya silahkan kalian baca baca buku cetak Agama dan buku aqidah nya 

Tugas

Nah, tugasnya adalah silahkan kalian kerjakan soal Google formulir di bawah ini  dan kirimkan bukti fotonya ya nak ke grup WA kelas masing-masing, sertakan foto kalian saat sedang mengerjakan, jgn lupa gunakan seragam sekolah ya nak... waktunya umi batasi sampai jam 3 sore.. karena hasilnya akan segera umi laporkan ke kepala sekolah. semangat ya nak💪💪💪 umi tunggu ya 😍😍

Klik link tulisan berwarna biru dibawah ini :

Selamat Mengerjakan 💪💪

Senin, 08 Februari 2021

MATERI AJAR UH 2

 

Anak sholih dan sholihah, Alhamdulillah kita sudah masuk pada pembelajaran semester 2,  semoga kalian semakin semangat belajarnya, nah, sebelum pembelajaran dimulai, mari kalian simak dulu tausiyah hari ini yaa! Semoga bermanfaat 


MATERI AJAR AGAMA ISLAM DAN AQIDAH AKHLAK 

Hari/ tanggal  : Selasa 9 Februari 2021 
Kelas                : (VI A- VI F ) 

Pertemuan ke 6 : ULHAR 1 seputar Beriman kepada Qada dan Qadar ( Materi Agama ) dan Asmaul Husna 2 ( Materi Aqidah Akhlaq)

Anak Sholih dan Sholihah untuk pertemuan ini, kita ulangan harian, namun sebelum ulangan silahkan kalian pelajari dulu materi seputar Beriman kepada Qada dan Qadar ( Materi Agama ) dan Asmaul Husna 2 ( Materi Aqidah Akhlaq) yg sudah umi sampaikan 2 Minggu lalu pada blogger umi dan Agar kalian bisa lebih memahami penjelasannya silahkan kalian baca baca buku cetak Agama dan buku aqidah nya 

Tugas

Nah, tugasnya adalah silahkan kalian kerjakan soal Google formulir di bawah ini  dan kirimkan bukti fotonya ya nak ke grup WA kelas masing-masing, sertakan foto kalian saat sedang mengerjakan, jgn lupa gunakan seragam sekolah ya nak... waktunya umi batasi sampai jam 3 sore.. karena hasilnya akan segera umi laporkan ke kepala sekolah. semangat ya nak💪💪💪 umi tunggu ya 😍😍

Klik link tulisan berwarna biru dibawah ini :

Selamat Mengerjakan 💪💪

Rabu, 03 Februari 2021

MATERI AJAR

 

Meyakini Adanya Qada dan Qodar

Materi Ajar
 
Hari/ tanggal     : Rabu, 03 Februari  2021
Pertemuan Ke   : 5, ( Kelas VI A - VI F )
Materi                : Hikmah Qada dan Qadar (Materi Agama) dan Asmaul Husna 2 ( Aqidah Akhlaq)
 
 
KD                     : Memahami hikmah beriman kepada qada dan qodar yang dapat membentuk akhlak yang mulia
 
Tujuan Pembelajaran : Siswa mampu memahami hikmah beriman kepada Qodho dan qadar yang dapat membentuk perilaku akhlak mulia.

A. Materi Agama Islam

Hikmah Iman Kepada Qada dan Qadar Dalam Kehidupan

Senin, 01 Februari 2021

MATERI AJAR

 

Meyakini Adanya Qada dan Qodar

Materi Ajar
 
Hari/ tanggal     : Selasa, 02 Februari  2021
Pertemuan Ke   : 5, ( Kelas VI A - VI F )
Materi                : Hikmah Qada dan Qadar (Materi Agama) dan Asmaul Husna 2 ( Aqidah Akhlaq)
 
 
KD                     : Memahami hikmah beriman kepada qada dan qodar yang dapat membentuk akhlak yang mulia
 
Tujuan Pembelajaran : Siswa mampu memahami hikmah beriman kepada Qodho dan qadar yang dapat membentuk perilaku akhlak mulia.

A. Materi Agama Islam

Hikmah Iman Kepada Qada dan Qadar Dalam Kehidupan