Hari/Tanggal : Selasa, 31 Maret 2020 Mata Pelajaran : Matematika
SOAL MATEMATIKA KELAS 6
A. Pilihan Ganda Pilihlah jawaban yang paling tepat! 1. Hasil dari 3.444 – 322 + 2.120 adalah . . . . A. 202 B. 3.122 C. 5.242 D. 6.646
2. Paman Andi akan menjual 36 butir kelereng. Ia membagi kelereng tersebut sama banyak ke dalam 9 kantong. Jika setiap butir kelereng dijual seharga Rp500,00, uang yang akan diperoleh Paman Andi dari setiap kantong kelereng yang dijual adalah . . . . A. Rp18.000,00 B. Rp4.500,00 C. Rp2.000,00 D Rp1.500,00
3. Suhu sepotong daging sapi di dalam sebuah ruangan pendingin adalah –15° C. Saat dikeluarkan dari ruangan pendingin, suhu daging tersebut naik 2° C setiap 4 menit. Setelah 16 menit dikeluarkan dari ruangan pendingin, suhu daging tersebut menjadi . . . . A. 5° C B. 1° C C. –5° C D. –7° C
4. Hasil dari 82 + 122 adalah . . . . A. 40 C. 208 B. 144 D. 400
5. Radio A memutarkan lagu setiap 20 menit, radio B setiap 15 menit, dan radio C setiap 12 menit. Jika pada pukul 06.25 ketiga radio memutarkan lagu bersama-sama untuk yang kedua kalinya, ketiga radio tersebut memutarkan lagu pertama kali bersama-sama pada pukul . . . .
A. 05.25
B. 05.45
C. 06.55
D. 07.25
6. Pak Roni memanen 63 buah durian, 98 buah pepaya, dan 84 buah jeruk. Pak Roni membagikan ketiga hasil panen tersebut kepada tetangganya sama banyak. Banyak buah durian yang diterima setiap tetangga Pak Roni adalah . . . .
A. 7 buah
B. 9 buah
C. 12 buah
D. 14 buah
7. Ibu berbelanja bawang merah sebanyak 1,25 kg, cabai 1/2
kg lebih ringan dari bawang merah, dan bawang putih 1 1/4
kg2 lebih berat dari cabai. Pernyataan berikut yang benar adalah . . .
A. Cabai lebih berat dari bawang merah.
B Bawang putih lebih ringan dari cabai.
C. Bawang putih lebih berat dari bawang merah.
D. Bawang merah lebih berat dari bawang putih.
8. Perbandingan panjang ular sanca dan ular piton adalah 4 : 5.
Jika panjang ular sanca 3,2 m, panjang ular piton adalah . . . .
A. 0,8 m
B. 1,2 m
C. 2 m
D. 4 m
9. 2 gros – (125 buah + 8 lusin) = . . . .
A. 67 buah
B. 96 buah
C. 163 buah
D. 259 buah
10. Seorang pedagang awalnya memiliki dua jenis beras, yaitu beras A sebanyak 1,5 kuintal dan beras B sebanyak 2 ton. Jika sebanyak 1,4 kuintal beras laku terjual dan 50 kg sudah tidak layak jual, sisa beras yang layak jual adalah . . . .
( pengayaan, materi kelas V untuk persiapan ujian)
Kisah Luqman dan Anaknya yang Terangkum Indah Dalam Al-Qur’an
Siapa
umat Islam yang tak tahu seorang pria bernama Luqman? Pastinya semua
umat Islam tahu. Ya, Luqman adalah seorang pria yang namanya diabadikan
Allah dalam Al-Qur’an. Tepatnya dalam surat ke 31, Surat Luqman. Dalam
surat tersebut, tepatnya pada ayat 12 sampai 19, terdapat beberapa
nasehat Luqman kepada anaknya. Dan nasehat tersebut, adalah
nasehat-nasehat indah yang harusnya kita sebagai umat Islam, perlu
meneladaninya.
Banyak
ulama yang meriwayatkan tentang dirinya. Ada beberapa ulama yang
mengatakan dia seorang nabi (namun bukan rasul), sehingga memanggilnya
dengan Luqman AS (‘alaihissalam). Namun ada juga yang mengatakan bahwa
Luqman adalah seorang penggembala biasa, yang Allah karuniakan kepadanya
akhlaq dan kebaikan hati sehingga namanya harum dalam Al-Qur’an.
Pendapat yang paling banyak diterima adalah yang kedua, yaitu Luqman
adalah seorang manusia biasa, bukan nabi atau rasul, namun memiliki hati
dan akhlaq yang baik.
Diriwayatkan, Luqman adalah seorang penggembala yang hidup selama
1000 tahun. Sehingga konon dia masih menjumpai masa di mana Nabi Daud AS
berkuasa. Luqman sendiri diriwayatkan masih sedarah dengan Nabi Ayub AS
dari keturunan Nabi Ibrahim AS. Wallahu’alam bisshawab. Siapapun
Luqman, kita percaya bahwa ketika Allah harumkan nama dan nasehatnya
dalam Al-Qur’an, maka dia adalah seorang alim yang akhlaqnya sungguh
baik luar biasa.
Suatu
hari, Luqman beserta anak lelakinya dalam perjalanan menuju ke Kota.
Luqman menaiki keledainya, sedang si Anak berjalan di sebelahnya.
Orang-orang memperbincangkannya, bagaimana bisa seorang Ayah tega naik
keledai sementara Anaknya dibiarkan berjalan. Lalu setelah mendengarnya,
Luqman turun dan menaikkan Anaknya ke keledai sedangkan dia berjalan di
sebelahnya.
Namun orang-orang yang melihat kembali memperbincangkan mereka,
bagaimana bisa seorang Anak tega membiarkan Ayahnya yang telah renta
berjalan sedangkan dia naik keledainya. Lalu setelah mendengarnya,
Luqman ikut naik ke atas keledai bersama Anaknya. Namun lagi-lagi orang
memperbincangkan mereka.
Orang-orang berkata, bagaimana bisa ada Ayah dan Anak yang tega
menaiki keledai kecil sekaligus, kasihan sekali keledainya. Luqman yang
mendengar perbincangan tersebut lalu mengajak Anaknya turun dan mereka
berjalan di sebelah keledainya. Namun lagi-lagi orang kembali
memperbincangkan mereka. Bagaimana ada dua orang Ayah dan Anak bodoh
yang berjalan kaki begitu saja sedangkan mereka memiliki keledai yang
bisa dinaiki. Luqman kemudian diam saja sampai di kota.
Sesampainya di kota, Luqman mendudukkan Anak lelakinya dan memberinya
nasehat. Bahwasanya, apapun perkataan manusia adalah perkataan semata.
Kita tak perlu memusingkan apa perkataan mereka, karena kebenaran
hanyalah milik Allah semata. Selanjutnya, inilah beberapa nasehat luar
biasa Luqman kepada Anaknya yang Allah rangkum dalam Surat Luqman ayat
12-19:
1. Jangan Mempersekutukan Allah (QS. Luqman:13)
Disebutkan bahwa dalam ayat tersebut, “Dan (ingatlah) ketika Luqman
berkata kepada Anaknya, di waktu ia memberi pelajaran kepadanya: Hai,
Anakku, janganlah kamu mempersekutukan Allah, sesungguhnya
mempersekutukan (Allah) merupakan suatu kedzaliman yang besar.”.
Dan
kita semua umat Islam tahu, bahwa salah satu dosa yang tak terampuni
oleh Allah adalah syirik, atau mempersekutukan Allah dengan selainNya,
entah sekecil atau sebesar apapun itu tindakannya. Maka kita haruslah
berhati-hati pada perkataan atau perbuatan kita yang bisa saja mengarah
pada syirik.
2. Berbuatlah Baik Pada Orangtua (QS. Luqman:14)
Disebutkan dalam ayat tersebut, “Dan Kami perintahkan kepada umat
manusia (berbuat baik) kepada kedua ibu bapaknya, ibunya telah
mengandungnya dalam keadaan lemah, dan menyapihnya dalam dua tahun.
bersyukurlah kepadaKu dan kepada kedua ibu bapakmu, hanya kepadaKu lah
kembalimu.”.
Luqman
menasehati Anaknya sesuai perintah Allah untuk berbuat baik dan
berbakti kepada orangtua, karena benar bahwa keridhoan Allah ada pada
ridho orangtua. Orangtua adalah mereka yang jasanya tak pernah mampu
kita balas sampai kapanpun, bahkan sampai kita mati sekalipun.
3. Allah Maha Melihat (QS. Luqman : 16)
Dalam ayat tersebut dijelaskan, “(Luqman berkata): Wahai Anakku,
sesungguhnya jika ada (suatu perbuatan) seberat biji sawi, dan berada
dalam batu atau di langit atau di dalam bumi, niscaya Allah akan
mendatangkannya (membalasnya). Sesungguhnya Allah Maha Halus lagi Maha
Mengetahui.”.
Nasehat
Luqman tersebut sungguh menampar, karena masih banyak di antara kita
yang seenaknya dalam menjalani hidup, padahal kita tahu bahwa Allah Maha
Tahu. Allah selalu mengawasi kita, kemanapun kita pergi bahkan
bersembunyi sekalipun, dan Allah tahu apa yang kita kerjakan secara
terang-terangan atau bahkan sekedar baru kita niatkan saja.
4. Dirikan Shalat dan Menyeru Pada Kebaikan (QS. Luqman : 17)
Dalam ayat tersebut dijelaskan, “Hai Anakku, dirikanlah shalat dan
suruhlah (manusia) mengerjakan yang baik dan cegahlah (mereka) dari
perbuatan yang munkar dan bersabarlah terhadap apa yang menimpamu.
Sesungguhnya yang demikian itu termasuk hal-hal yang diwajibkan (oleh
Allah).”.
Seperti
nasehat Luqman, bahwa Allah menciptakan manusia dengan kewajiban
beribadah kepadaNya, serta menyeru manusia kepada kebaikan. Sehingga
benar jika dikatakan bahwa shalat adalah tiang agama. Maka jika tiangnya
roboh dengan kata lain shalatnya tidak ditegakkan, maka bisa dipastikan
agama atau imannya telah roboh, dan dia tak akan mampu menyeru pada
kebaikan. Sehingga itu adalah sebuah dosa besar yang tak terampuni.
5. Janganlah Sombong (QS. Luqman : 19)
Dalam ayat tersebut dijelaskan, “Dan sederhanalah kamu dalam berjalan
dan lunakkan lah suaramu. Sesungguhnya seburuk-buruk suara adalah suara
keledai.”.
Dari
nasehat Luqman tersebut, kita bisa mengambil hikmah, bahwa Allah sangat
membenci orang yang sombong. Di mana orang-orang yang sombong biasanya
diciri-khaskan dengan cara berjalan mereka yang terlihat angkuh lagi
pongah, dengan kepala mengangkat serta dengan cara berbicara yang
tinggi, baik perkataan maupun nada suara. Sehingga bisa disejajarkan
bahwa orang yang sombong itu sangat buruk karena diumpamakan dengan
seekor hewan (keledai).
Itulah kisah tentang Luqman dan Anaknya yang terangkum sangat indah
dalam QS. Luqman. Di mana dalam Surat tersebut juga terdapat 5 nasehat
besar yang harus diteladani oleh semua anak manusia, tentunya umat
Islam. Karena nasehat-nasehat tersebut bukan sembarangan dalam
periwayatannya, namun langsung diriwayatkan oleh Allah SWT lewat
kalamNya, Al-Qur’an.
Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut ini dan salin ke buku latihan agama Islam!
1.Tuliskan 5
pokok pendidikan yang diajarkan Lukman Al Hakim kepda anaknya!
2. Sebutkan ciri khas orang sombong yang di jelaskan dalam surat luqman :19!
3. Apakah sebutan untuk Orang yang mempersekutukan Allah SWT dengan yang lain?
4. Apakah sebutan untuk perbuatan atau perilaku yang menyekutukan Allah SWT dengan yang lain?
5. Tuliskan satu ayat Alquran yang isinya memerintahkan manusia untuk berbuat baik kepada kedua orang tuanya!
anak sholeh sholehah dan mamah papah yg di rahmati Allah SWT, semoga kita selalu dalam lindungan Allah SWT.. Aamiin ya Allah.. Nak, jika ada saran atau komentar tentang home learning atau materi ajar.. Silahkan boleh komentar di kolom komentar ya.. Umi tunggu, terimakasih
Hari/Tanggal : Kamis, 26 Maret 2020
Pertemuan ke : 10, Kelas VI G dan (kelas C dan D masih menghafalkan materi ujian praktek, hafalkan saja masing-masing ya)
Mengenali Para Rasul Ulul ‘Azmi dan Mukjizatnya
Arti dari Ulul ‘Azmi
Kata ulul ‘azmi berasal dari dua kata, yakni ulul dan ‘azmi. Arti dari kata ulu atau uli adalah memiliki atau mempunyai, sedangkan ‘azmi artinya
adalah tekad atau keteguhan hati yang kuat. Ketika dua kata di atas
tadi digabungkan maka menjadi ulul ‘azmi. Seorang rasul yang bergelar
ulul ‘azmi artinya adalah seorang utusan yang memiliki ketabahan,
kesabaran dan keuletan yang luar biasa, dalam menjalankan tugas sucinya
sebagai rasul, walaupun menghadapi berbagai rintangan dari kaumnya.
Dalam surat al ahqaf ayat 35 Allah menjelaskan tentang rasul ulul azmi.
Nama – Nama Rasul Ulul ‘Azmi
Para
rasul ulul ‘azmi ini tetap teguh pada hati dan pendiriannya untuk
menyampaikan ajaran atau wahyu Allah swt., kepada umatnya. Rasul yang
mendapatkan gelar ulul ‘azmi ini adalah:
Nabi Nuh ‘alaihis salam (a.s.)
Nabi Ibrahim ‘alaihis salam (a.s)
Nabi Musa ‘alaihis salam (a.s)
Nabi Isa ‘alaihis salam (a.s), dan
Nabi Muhammad shallallaahu ‘alaihi wasallama (saw.)
Agar
mudah diingat nabi yang bergelar ulul ‘azmi, ada yang menyingkatnya
dengan singkatan “MIMIN”. Berikut ini ringkasan kisah tentang para rasul
ulul ‘azmi yang mempunyai kegigihan, ketabahan, dan sikap-sikap mulia
lainnya dalam menyebarkan ajaran Allah swt.
1. Nabi Nuh ‘alaihis salam (a.s.)
Nabi
Nuh a.s adalah nabi yang menempati urutan ke tiga dalam daftar nama 25
nabi. Beliau adalah keturunan yang kesepuluh dari Nabi Adam a.s. Nabi
Nuh a.s. mempunyai ketabahan dan kesabaran dalam menyebarkan dan
mensyiarkan ajaran Allah swt. Nabi Nuh a.s., dikaruniai umur kurang
lebih 900 tahun lamanya, sekian lamanya beliau berdakwah, hanya sebagian
kecil dari umatnya yang mau mengikutinya. Banyak dari umatnya yang
mengingkarinya, termasuk istrinya dan anaknya yang bernama Kan’an. Dari
sekian banyaknya umat yang mengingkari dan menghina Nabi Nuh a.s.,
sampai-sampai ada yang berencana untuk membunuh nabi Nuh a.s. Setelah
sekian lamanya berdakwah, hingga akhirnya beliau mendapatkan wahyu dari
Allah swt., untuk membuat perahu yang besar. Nabi Nuh a.s., beserta
para pengikutnya akhirnya membuat sebuah perahu yang besar. Melihat
peristiwa inipun umatnya yang ingkar dan kafir menuduh beliau sebagai
orang yang gila atau tidak waras. Mereka berpikir untuk apa membuat
perahu besar di tanah yang tandus dan gersang?
Setelah sekian
lamanya, Allah swt. pun memberikan siksaan kepada kaumnya Nabi Nuh
a.s., yang tetap ingkar dan tidak mau beriman. Siksaan tersebut berupa
banjir yang sangatlah besar sehingga membuat semua umat Nabi Nuh a.s.,
yang ingkar dan durhaka tenggelam dalam banjir besar tersebut, termasuk
pula anaknya.
“….Hai anakku, naiklah (ke kapal) bersama kami dan janganlah kamu berada bersama orang-orang yang kafir” (QS. Hud (11): 42)
Nabi
Nuh a.s., dan para pengikutnya yang beriman, diselamatkan oleh Allah
swt. karena senantiasa mengikuti perintah Allah, untuk ikut naik ke
dalam perahu besar tersebut. Di dalam perahu besar tersebut, umat
Nabi Nuh a.s., tidak lupa untuk membawa berbagai perbekalan. Tidak lupa
pula berbagai macam jenis hewan-hewan yang berpasangan, yang jantan dan
yang betina. Merekalah yang diselamatkan oleh Allah swt. melalui
mukjizat yang diberikan kepada Nabi Nuh a.s., yakni sebuah perintah
untuk membuat sebuah perahu yang besar
2. Nabi Ibrahim ‘alaihis salam (a.s)
Nabi
Ibrahim a.s. ini adalah seorang putra dari Azar bin Nahur, beliau
merupakan keturunan dari Nabi Nuh a.s. Ayahnya yang bernama Azar, adalah
seorang pembuat patung berhala yang sering dijadikan sesembahan oleh
masyarakat sekitar pada waktu itu. Nabi Ibrahim a.s., pada waktu itu
di utus di daerah negeri Irak, yang mana terkenal dengan penguasanya,
seorang raja yang dzalim dan suka memerintah dengan sewenang-wenangnya.
Raja itu bernama Raja Namrud. Sebagai seorang raja, Namrud dan
kaumnya mempunyai sesembahan sendiri. Mereka semua adalah kaum yang
menyembah berhala. Sebagai seorang nabi dan rasul, Nabi Ibrahim a.s.,
mempunyai tugas untuk mengajak Raja Namrud dan kaumnya untuk kembali ke
jalan yang benar. Nabi Ibrahim a.s., mengajak mereka semuanya untuk
senantiasa beriman dan juga menyembah kepada Allah swt., serta
meninggalkan patung-patung berhala yang mereka sembah. Dari sinilah
kemudian banyak yang menentang ajakan Nabi Ibrahim a.s., tersebut. Salah
satu usaha Nabi Ibrahim a.s., diantaranya adalah menghancurkan
patung-patung berhala yang menjadi sesembahan Raja Namrud dan para
pengikutnya. Hal ini dilakukan manakala Raja Namrud sedang pergi untuk
mengadakan suatu upacara. Hingga akhirnya, ketika mendapati semua
patung-patung berhala hancur, Raja Namrud memerintahkan untuk menangkap
Nabi Ibrahim a.s., karena dialah yang pernah melarang mereka untuk
menyembah patung-patung tersebut. Nabi Ibrahim a.s., pun ditangkap dan
dijatuhi hukuman. Hukuman
ini pun sangat berat, yakni dibakar hidup-hidup. Namun, dengan
kekuasaan Allah swt., Nabi Ibrahim a.s, tetap menjalani hukuman tersebut
tetapi tidak merasakan panasnya api sedikitpun, dan inilah yang menjadi
mukjizat dari Nabi Ibrahim a.s.
“Kami berfirman: “Hai api menjadi dinginlah, dan menjadi keselamatanlah bagi Ibrahim” (QS. al-Anbiya (21): 69)
Mendapati
peristiwa yang demikian inilah kemudian banyak yang menjadi pengikut
Nabi Ibrahim a.s., yang beriman dan taat pada Allah swt. Selain dari
cerita di atas, masih ada lagi suatu kelebihan yang diberikan kepada
Nabi Ibrahim a.s., yakni beliau adalah sebagai rasul yang ditunjuk oleh
Allah swt. untuk menjadi contoh dalam menjalankan ibadah kurban. Serta
beliau-lah yang meletakkan batu pertama kali untuk membangun Ka’bah,
beserta anaknya Nabi Ismail a.s.
3. Nabi Musa ‘alaihis salam (a.s)
Nabi
Musa a.s., ini merupakan putra dari Imran, beliau adalah keturunan Bani
Israil, yang dilahirkan di Mesir. Kelahiran beliau pada waktu itu
adalah ketika Raja Fir’aun masih memegang kuasanya. Di waktu itu Raja
Fir’aun memerintahkan para prajuritnya untuk membunuh bayi laki-laki
dari keturunan Bani Israil. Sebagai seorang ibu, mendengar perintah
Raja Fir’aun yang begitu kejamnya tentu begitu ketakutan. Namun, dengan
kuasa Allah swt. ibunya mendapatkan perintah untuk menghanyutkan bayinya
tersebut ke sungai Nil. Hingga pada akhirnya bayi itupun ditemukan oleh
istri Raja Fir’aun sendiri, yang namanya Asiyah.
Bayi
laki-laki itupun hidup dan tinggal dibawah pengasuhan istri Raja
Fi’aun, dan akhirnya bayi tersebut dijadikan anak angkat. Tumbuh menjadi
dewasa, Nabi Musa a.s., dingkat menjadi seorang nabi dan rasul Allah
swt., dan mendapatkan tugas untuk berdakwah kepada kaum Bani Israil.
Nabi
Musa a.s., yang hidup di lingkungan kerajaan dan kuasa Fir’aun pun
mulai menjalankan tugas dakwahnya. Beliau mengajak kaumnya dan Raja
Fir’aun sendiri untuk beriman kepada Allah swt. Raja Fir’aun yang
menganggap dirinya seorang raja, tentu mulai cemas terhadap keberadaan
Nabi Musa a.s., yang mulai menentang dan membahayakan kedudukannya
sebagai raja. Hingga akhirnya, Raja Fir’aun mengajak prajuritnya untuk
mencari dan menangkap Nabi Musa a.s., dan pengikutnya. Dalam
pengejarannya, Nabi Musa a.s. dan pengikutnya, berhenti karena sudah
tidak ada jalan lagi, yang ada di depan mereka adalah lautan luas, laut
Merah. Atas izin Allah swt. pun Nabi Musa a.s. mendapatkan mukjizat,
yakni memukulkan tongkatnya ke laut, dan akhirnya laut itupun terbelah
dan bisa dilewati sebagai jalan. Raja Fir’aun dan prajuritnya pun
ikut mengejar Nabi Musa a.s., dan para pengikutnya melewati lautan yang
terbelah. Namun, di tengah-tengah pengejarannya, Raja Fir’aun dan
prajuritnya ditenggelemkan oleh Allah swt. di laut tersebut. Nabi Musa
a.s., dan pengikutnya pun akhirnya diselamatkan oleh Allah swt. Nabi Musa a.s., pun akhirnya melanjutkan ajaran dan dakwahnya untuk mengajak beriman kepada Allah swt..
4. Nabi Isa ‘alaihis salam (a.s)
Nabi
Isa a.s. ini adalah putra Maryam. Dengan kuasa dan izin dari Allah
swt., beliau dilahirkan tanpa perantara seorang ayah. Ibunda Maryam
terkenal dengan perempuan yang taat beribadah, shaleh serta terpelihara
dari perbuatan-perbuatan dosa. Peristiwa lahirnya Nabi Isa a.s.,
sebagai salah satu bukti dan tanda kepada umat manusia untuk percaya dan
yakin atas kuasa Allah swt. Pada waktu itu ada manusia yang percaya dan
sebagian lagi ada yang tidak percaya, bahkan sampai dituduh sebagai
anak haram. Setelah beranjak dewasa, Nabi Isa a.s. diangkat menjadi
rasul guna berdakwah dan mengajarkan tauhid kepada Allah swt. Sama
dengan nabi-nabi yang bergelar ulul ‘azmi lainnya, umatnya pun banyak
yang mencaci dan menghinanya. Namun demikian, beliau tetap sabar dan
tabah untuk menjalankan amanat Allah swt., pengikutnya yang berjumlah 12
orang mempunyai sebutan tersendiri yakni Hawariyyun. Semangat
dakwah Nabi Isa a.s., inipun banyak mendapatkan ancaman dan tantangan.
Termasuk dari sahabat yang juga pernah menjadi pengikutnya yang bernama
Yahuda. Yahuda yang berkhianat inipun juga mempunyai banyak pengikut.
Pada suatu hari Nabi Isa a.s. pun ditangkap dan hendak dibunuh dengan
cara disalib. Namun, atas izin dan kuasa Allah swt., nabi Isa a.s. pun
diselamatkan oleh Allah swt.
Para
pengikut Yahuda menyangka bahwa mereka sudah membunuh dan menyalib Nabi
Isa a.s., akan tetapi yang sesungguhnya yang mereka bunuh dan salib
adalah Yahuda sendiri yang telah berbuat khianat. Wajahnya diserupakan
oleh Allah swt. sehingga sangat mirip dengan Nabi Isa a.s.
Adapun mukjizat yang dimiliki oleh Nabi Isa a.s. diantaranya adalah:
Menyembuhkan orang yang sudah buta dengan izin Allah swt.
Menghidupkan orang yang sudah mati dengan izin Allah swt.
Membuat burung yang hidup dari tanah dengan izin Allah swt
Menurunkan hidangan (makanan dan minuman) dari langit dengan izin Allah swt.
5. Nabi Muhammad shallallaahu ‘alaihi wasallama (saw.)
Nabi
Muhammad saw. adalah anak dari seorang ayah yang bernama Abdullah bin
Abdul Muthallib dan ibu yang bernama Aminah binti Wahab. Bertepatan pada
tanggal 12 Rabi’ul Awal pada tahun Gajah. Beliau berasal dari salah
satu suku terkenal yang terkenal di kota Makkah , yakni suku Quraisy. Nabi
Muhammad saw. dikenal oleh masyarakat dengan sosok yang jujur dan dapat
dipercaya, dari sinilah kemudian beliau dijuluki sebagai al-Amiin. Pada umur 40 tahun, beliau diangkat menjadi seorang rasul. Sebuah
amanat untuk mengajak dan berdakwah pada umat manusia agar beriman,
menyembah kepada Allah swt., dan meninggalkan sesembahan berhala yang
mereka sembah.
Dalam al-Qur’an juga dijelaskan bahwa Nabi Muhammad saw. adalah nabi penutup atau nabi yang terakhir
“Muhammad itu
sekali – kali bukanlah bapak dari seorang laki-laki di antara kamu,
tetapi dia adalah Rasulullah dan penutup nabi-nabi, dan Allah-lah Dzat
Yang Maha Mengetahui segala sesuatu” (QS. al-Ahzab (33): 40
Dalam
misinya sebagai nabi yang terakhir, nabi Muhammad saw., dibantu oleh
istrinya yang bernama Khadijah beserta para sahabatnya seperti Abu Bakar as-Shiddiiq, Umar bin Khatthaab, ‘Utsman bin ‘Affaan, dan Ali bin Abi Thalib dan sahabat-sahabatnya yang lain. Ketika
berdakwah Nabi Muhammad saw. mendapatkan banyak ancaman dan tantangan
keras dari kaumnya. Termasuk dari golongan sanak familinya, seperti Abu
lahab, Abu Jahal, Abu Sufyan, beserta para pemimpin dan pemuka agama
kaum Quraisy pada waktu itu. Sekian tahun lamanya beliau dan para
sahabatnya berdakwah dan menyebarkan ajaran tauhid kepada Allah swt.
hanya sedikit yang mengikuti ajakan beliau, bahkan semakin banyak beliau
banyak mendapat cacian, hinaan, bahkan sampai diancam untuk dibunuh. Begitu
banyaknya halangan dan rintangan yang dialami oleh Nabi Muhammad saw.
dan para pengikutnya tidaklah menjadikan semangat dan tekad berdakwah
beliau menjadi surut. Beliau tetaplah sabar, tabah dan tegar dalam
menghadapi semuanya. Hingga
pada akhirnya Nabi Muhammad saw. atas perintah dan izin Allah swt.
beliau berhijrah dari kota Makkah ke kota Madinah. Oleh kaum muslimin
Madinah belliau disambut dengan sukacita. Nabi Muhammad saw. pun
senantiasa terus berjuang dan menyebarkan agama Islam bersama para
sahabat-sahabatnya. Semangat untuk menyebarkan agama tauhid dan iman
kepada Allah swt. tetap menjadi pondasi yang kokoh untuk berjuang hingga
akhir hayat beliau. Hingga pada akhirnya beliau wafat pada umur (kurang
lebih) 60 tahun di kota Madinah ini. Mukjizat terbesar nabi Muhammad saw adalah al-Qur’an al-Kariim,
yang mana di dalamnya terdapat wahyu Allah swt. yang berisikan berbagai
macam ajakan, perintah, petunjuk, ancaman, larangan dan masih banyak
hal lainnya, yang bisa digunakan manusia sebagai Kitab Petunjuk (al-Huda) bagi umat manusia hingga akhir zaman kelak. Dengan
al-Qur’an ini pula semakin bertambahlah jumlah manusia yang tersentuh
dengan ajaran Allah swt, hingga akhirnya Islam bisa tersampaikan ke
seluruh penjuru dunia. Demikianlah penjelasan mengenai para rasul
yang mempunyai gelar ulul ‘azmi. Mereka mempunyai suatu kelebihan dan
diberikan berbagai macam mukjizat oleh Allah swt. dalam menghadapi
kaumnya yang senantiasa berbuat buruk dan tercela kepada mereka para
rasul ulul ‘azmi Dengan mukjizat itulah menjadikan suatu pertanda
akan kekuasan, kehebatan, keesaan, kekuatan, dan kasih sayang Allah swt.
kepada kita semuanya, agar tidak hanya beriman saja melainkan juga
patuh, tunduk dan taat pada segala peraturan-peraturan-Nya dan menjauhi
segala macam larangan-larangan-Nya. Wallaahu a’lam
JAWABLAH
PERTANYAAN-PERTANYAAN DI BAWAH INI, LALU KERJAKAN DI BUKU LATIHAN,
SETELAH SELESAI FOTO SELFI, HASILNYA KIRIM KE NO WA UMMI YAA.
1. Siapakah nabi yang mendapat gelar ulul azmi ?
2. Sebutkan salah satu keteguhan dan kesabaran nabi Muhammad SAW !
3. Apakah alasan rasul mendapat gelar ulul azmi ?
4. Sebutkan rasul ulul azmi yang mendapat kitab !
5. Isi kandungan surat Al- ahqof ayat 35 menjelaskan tentang....
Hari/Tanggal : Selasa, 24 Maret 2020 Pertemuan ke : 10, Kelas VI B, C dan D
Mengenali Para Rasul Ulul ‘Azmi dan Mukjizatnya
Arti dari Ulul ‘Azmi
Kata ulul ‘azmi berasal dari dua kata, yakni ulul dan ‘azmi. Arti dari kata ulu atau uli adalah memiliki atau mempunyai, sedangkan ‘azmi artinya adalah tekad atau keteguhan hati yang kuat. Ketika dua kata di atas tadi digabungkan maka menjadi ulul ‘azmi. Seorang rasul yang bergelar ulul ‘azmi artinya adalah seorang utusan yang memiliki ketabahan, kesabaran dan keuletan yang luar biasa, dalam menjalankan tugas sucinya sebagai rasul, walaupun menghadapi berbagai rintangan dari kaumnya. Dalam surat al ahqaf ayat 35 Allah menjelaskan tentang rasul ulul azmi.
Nama – Nama Rasul Ulul ‘Azmi
Para rasul ulul ‘azmi ini tetap teguh pada hati dan pendiriannya untuk menyampaikan ajaran atau wahyu Allah swt., kepada umatnya. Rasul yang mendapatkan gelar ulul ‘azmi ini adalah:
Nabi Nuh ‘alaihis salam (a.s.)
Nabi Ibrahim ‘alaihis salam (a.s)
Nabi Musa ‘alaihis salam (a.s)
Nabi Isa ‘alaihis salam (a.s), dan
Nabi Muhammad shallallaahu ‘alaihi wasallama (saw.)
Agar mudah diingat nabi yang bergelar ulul ‘azmi, ada yang menyingkatnya dengan singkatan “MIMIN”. Berikut ini ringkasan kisah tentang para rasul ulul ‘azmi yang mempunyai kegigihan, ketabahan, dan sikap-sikap mulia lainnya dalam menyebarkan ajaran Allah swt.
1. Nabi Nuh ‘alaihis salam (a.s.)
Nabi Nuh a.s adalah nabi yang menempati urutan ke tiga dalam daftar nama 25 nabi. Beliau adalah keturunan yang kesepuluh dari Nabi Adam a.s. Nabi Nuh a.s. mempunyai ketabahan dan kesabaran dalam menyebarkan dan mensyiarkan ajaran Allah swt. Nabi Nuh a.s., dikaruniai umur kurang lebih 900 tahun lamanya, sekian lamanya beliau berdakwah, hanya sebagian kecil dari umatnya yang mau mengikutinya. Banyak dari umatnya yang mengingkarinya, termasuk istrinya dan anaknya yang bernama Kan’an. Dari sekian banyaknya umat yang mengingkari dan menghina Nabi Nuh a.s., sampai-sampai ada yang berencana untuk membunuh nabi Nuh a.s. Setelah sekian lamanya berdakwah, hingga akhirnya beliau mendapatkan wahyu dari Allah swt., untuk membuat perahu yang besar. Nabi Nuh a.s., beserta para pengikutnya akhirnya membuat sebuah perahu yang besar. Melihat peristiwa inipun umatnya yang ingkar dan kafir menuduh beliau sebagai orang yang gila atau tidak waras. Mereka berpikir untuk apa membuat perahu besar di tanah yang tandus dan gersang?
Setelah sekian lamanya, Allah swt. pun memberikan siksaan kepada kaumnya Nabi Nuh a.s., yang tetap ingkar dan tidak mau beriman. Siksaan tersebut berupa banjir yang sangatlah besar sehingga membuat semua umat Nabi Nuh a.s., yang ingkar dan durhaka tenggelam dalam banjir besar tersebut, termasuk pula anaknya.
“….Hai anakku, naiklah (ke kapal) bersama kami dan janganlah kamu berada bersama orang-orang yang kafir” (QS. Hud (11): 42)
Nabi Nuh a.s., dan para pengikutnya yang beriman, diselamatkan oleh Allah swt. karena senantiasa mengikuti perintah Allah, untuk ikut naik ke dalam perahu besar tersebut. Di dalam perahu besar tersebut, umat Nabi Nuh a.s., tidak lupa untuk membawa berbagai perbekalan. Tidak lupa pula berbagai macam jenis hewan-hewan yang berpasangan, yang jantan dan yang betina. Merekalah yang diselamatkan oleh Allah swt. melalui mukjizat yang diberikan kepada Nabi Nuh a.s., yakni sebuah perintah untuk membuat sebuah perahu yang besar
2. Nabi Ibrahim ‘alaihis salam (a.s)
Nabi Ibrahim a.s. ini adalah seorang putra dari Azar bin Nahur, beliau merupakan keturunan dari Nabi Nuh a.s. Ayahnya yang bernama Azar, adalah seorang pembuat patung berhala yang sering dijadikan sesembahan oleh masyarakat sekitar pada waktu itu. Nabi Ibrahim a.s., pada waktu itu di utus di daerah negeri Irak, yang mana terkenal dengan penguasanya, seorang raja yang dzalim dan suka memerintah dengan sewenang-wenangnya. Raja itu bernama Raja Namrud. Sebagai seorang raja, Namrud dan kaumnya mempunyai sesembahan sendiri. Mereka semua adalah kaum yang menyembah berhala. Sebagai seorang nabi dan rasul, Nabi Ibrahim a.s., mempunyai tugas untuk mengajak Raja Namrud dan kaumnya untuk kembali ke jalan yang benar. Nabi Ibrahim a.s., mengajak mereka semuanya untuk senantiasa beriman dan juga menyembah kepada Allah swt., serta meninggalkan patung-patung berhala yang mereka sembah. Dari sinilah kemudian banyak yang menentang ajakan Nabi Ibrahim a.s., tersebut. Salah satu usaha Nabi Ibrahim a.s., diantaranya adalah menghancurkan patung-patung berhala yang menjadi sesembahan Raja Namrud dan para pengikutnya. Hal ini dilakukan manakala Raja Namrud sedang pergi untuk mengadakan suatu upacara. Hingga akhirnya, ketika mendapati semua patung-patung berhala hancur, Raja Namrud memerintahkan untuk menangkap Nabi Ibrahim a.s., karena dialah yang pernah melarang mereka untuk menyembah patung-patung tersebut. Nabi Ibrahim a.s., pun ditangkap dan dijatuhi hukuman.
Hukuman ini pun sangat berat, yakni dibakar hidup-hidup. Namun, dengan kekuasaan Allah swt., Nabi Ibrahim a.s, tetap menjalani hukuman tersebut tetapi tidak merasakan panasnya api sedikitpun, dan inilah yang menjadi mukjizat dari Nabi Ibrahim a.s.
“Kami berfirman: “Hai api menjadi dinginlah, dan menjadi keselamatanlah bagi Ibrahim” (QS. al-Anbiya (21): 69)
Mendapati peristiwa yang demikian inilah kemudian banyak yang menjadi pengikut Nabi Ibrahim a.s., yang beriman dan taat pada Allah swt. Selain dari cerita di atas, masih ada lagi suatu kelebihan yang diberikan kepada Nabi Ibrahim a.s., yakni beliau adalah sebagai rasul yang ditunjuk oleh Allah swt. untuk menjadi contoh dalam menjalankan ibadah kurban. Serta beliau-lah yang meletakkan batu pertama kali untuk membangun Ka’bah, beserta anaknya Nabi Ismail a.s.
3. Nabi Musa ‘alaihis salam (a.s)
Nabi Musa a.s., ini merupakan putra dari Imran, beliau adalah keturunan Bani Israil, yang dilahirkan di Mesir. Kelahiran beliau pada waktu itu adalah ketika Raja Fir’aun masih memegang kuasanya. Di waktu itu Raja Fir’aun memerintahkan para prajuritnya untuk membunuh bayi laki-laki dari keturunan Bani Israil. Sebagai seorang ibu, mendengar perintah Raja Fir’aun yang begitu kejamnya tentu begitu ketakutan. Namun, dengan kuasa Allah swt. ibunya mendapatkan perintah untuk menghanyutkan bayinya tersebut ke sungai Nil. Hingga pada akhirnya bayi itupun ditemukan oleh istri Raja Fir’aun sendiri, yang namanya Asiyah.
Bayi laki-laki itupun hidup dan tinggal dibawah pengasuhan istri Raja Fi’aun, dan akhirnya bayi tersebut dijadikan anak angkat. Tumbuh menjadi dewasa, Nabi Musa a.s., dingkat menjadi seorang nabi dan rasul Allah swt., dan mendapatkan tugas untuk berdakwah kepada kaum Bani Israil.
Nabi Musa a.s., yang hidup di lingkungan kerajaan dan kuasa Fir’aun pun mulai menjalankan tugas dakwahnya. Beliau mengajak kaumnya dan Raja Fir’aun sendiri untuk beriman kepada Allah swt. Raja Fir’aun yang menganggap dirinya seorang raja, tentu mulai cemas terhadap keberadaan Nabi Musa a.s., yang mulai menentang dan membahayakan kedudukannya sebagai raja. Hingga akhirnya, Raja Fir’aun mengajak prajuritnya untuk mencari dan menangkap Nabi Musa a.s., dan pengikutnya. Dalam pengejarannya, Nabi Musa a.s. dan pengikutnya, berhenti karena sudah tidak ada jalan lagi, yang ada di depan mereka adalah lautan luas, laut Merah. Atas izin Allah swt. pun Nabi Musa a.s. mendapatkan mukjizat, yakni memukulkan tongkatnya ke laut, dan akhirnya laut itupun terbelah dan bisa dilewati sebagai jalan. Raja Fir’aun dan prajuritnya pun ikut mengejar Nabi Musa a.s., dan para pengikutnya melewati lautan yang terbelah. Namun, di tengah-tengah pengejarannya, Raja Fir’aun dan prajuritnya ditenggelemkan oleh Allah swt. di laut tersebut. Nabi Musa a.s., dan pengikutnya pun akhirnya diselamatkan oleh Allah swt. Nabi Musa a.s., pun akhirnya melanjutkan ajaran dan dakwahnya untuk mengajak beriman kepada Allah swt..
4. Nabi Isa ‘alaihis salam (a.s)
Nabi Isa a.s. ini adalah putra Maryam. Dengan kuasa dan izin dari Allah swt., beliau dilahirkan tanpa perantara seorang ayah. Ibunda Maryam terkenal dengan perempuan yang taat beribadah, shaleh serta terpelihara dari perbuatan-perbuatan dosa. Peristiwa lahirnya Nabi Isa a.s., sebagai salah satu bukti dan tanda kepada umat manusia untuk percaya dan yakin atas kuasa Allah swt. Pada waktu itu ada manusia yang percaya dan sebagian lagi ada yang tidak percaya, bahkan sampai dituduh sebagai anak haram. Setelah beranjak dewasa, Nabi Isa a.s. diangkat menjadi rasul guna berdakwah dan mengajarkan tauhid kepada Allah swt. Sama dengan nabi-nabi yang bergelar ulul ‘azmi lainnya, umatnya pun banyak yang mencaci dan menghinanya. Namun demikian, beliau tetap sabar dan tabah untuk menjalankan amanat Allah swt., pengikutnya yang berjumlah 12 orang mempunyai sebutan tersendiri yakni Hawariyyun. Semangat dakwah Nabi Isa a.s., inipun banyak mendapatkan ancaman dan tantangan. Termasuk dari sahabat yang juga pernah menjadi pengikutnya yang bernama Yahuda. Yahuda yang berkhianat inipun juga mempunyai banyak pengikut. Pada suatu hari Nabi Isa a.s. pun ditangkap dan hendak dibunuh dengan cara disalib. Namun, atas izin dan kuasa Allah swt., nabi Isa a.s. pun diselamatkan oleh Allah swt.
Para pengikut Yahuda menyangka bahwa mereka sudah membunuh dan menyalib Nabi Isa a.s., akan tetapi yang sesungguhnya yang mereka bunuh dan salib adalah Yahuda sendiri yang telah berbuat khianat. Wajahnya diserupakan oleh Allah swt. sehingga sangat mirip dengan Nabi Isa a.s.
Adapun mukjizat yang dimiliki oleh Nabi Isa a.s. diantaranya adalah:
Menyembuhkan orang yang sudah buta dengan izin Allah swt.
Menghidupkan orang yang sudah mati dengan izin Allah swt.
Membuat burung yang hidup dari tanah dengan izin Allah swt
Menurunkan hidangan (makanan dan minuman) dari langit dengan izin Allah swt.
5. Nabi Muhammad shallallaahu ‘alaihi wasallama (saw.)
Nabi Muhammad saw. adalah anak dari seorang ayah yang bernama Abdullah bin Abdul Muthallib dan ibu yang bernama Aminah binti Wahab. Bertepatan pada tanggal 12 Rabi’ul Awal pada tahun Gajah. Beliau berasal dari salah satu suku terkenal yang terkenal di kota Makkah , yakni suku Quraisy. Nabi Muhammad saw. dikenal oleh masyarakat dengan sosok yang jujur dan dapat dipercaya, dari sinilah kemudian beliau dijuluki sebagai al-Amiin. Pada umur 40 tahun, beliau diangkat menjadi seorang rasul. Sebuah amanat untuk mengajak dan berdakwah pada umat manusia agar beriman, menyembah kepada Allah swt., dan meninggalkan sesembahan berhala yang mereka sembah.
Dalam al-Qur’an juga dijelaskan bahwa Nabi Muhammad saw. adalah nabi penutup atau nabi yang terakhir
“Muhammad itu sekali – kali bukanlah bapak dari seorang laki-laki di antara kamu, tetapi dia adalah Rasulullah dan penutup nabi-nabi, dan Allah-lah Dzat Yang Maha Mengetahui segala sesuatu” (QS. al-Ahzab (33): 40
Dalam misinya sebagai nabi yang terakhir, nabi Muhammad saw., dibantu oleh istrinya yang bernama Khadijah beserta para sahabatnya seperti Abu Bakar as-Shiddiiq, Umar bin Khatthaab, ‘Utsman bin ‘Affaan, dan Ali bin Abi Thalib dan sahabat-sahabatnya yang lain. Ketika berdakwah Nabi Muhammad saw. mendapatkan banyak ancaman dan tantangan keras dari kaumnya. Termasuk dari golongan sanak familinya, seperti Abu lahab, Abu Jahal, Abu Sufyan, beserta para pemimpin dan pemuka agama kaum Quraisy pada waktu itu. Sekian tahun lamanya beliau dan para sahabatnya berdakwah dan menyebarkan ajaran tauhid kepada Allah swt. hanya sedikit yang mengikuti ajakan beliau, bahkan semakin banyak beliau banyak mendapat cacian, hinaan, bahkan sampai diancam untuk dibunuh. Begitu banyaknya halangan dan rintangan yang dialami oleh Nabi Muhammad saw. dan para pengikutnya tidaklah menjadikan semangat dan tekad berdakwah beliau menjadi surut. Beliau tetaplah sabar, tabah dan tegar dalam menghadapi semuanya. Hingga pada akhirnya Nabi Muhammad saw. atas perintah dan izin Allah swt. beliau berhijrah dari kota Makkah ke kota Madinah. Oleh kaum muslimin Madinah belliau disambut dengan sukacita. Nabi Muhammad saw. pun senantiasa terus berjuang dan menyebarkan agama Islam bersama para sahabat-sahabatnya. Semangat untuk menyebarkan agama tauhid dan iman kepada Allah swt. tetap menjadi pondasi yang kokoh untuk berjuang hingga akhir hayat beliau. Hingga pada akhirnya beliau wafat pada umur (kurang lebih) 60 tahun di kota Madinah ini. Mukjizat terbesar nabi Muhammad saw adalah al-Qur’an al-Kariim, yang mana di dalamnya terdapat wahyu Allah swt. yang berisikan berbagai macam ajakan, perintah, petunjuk, ancaman, larangan dan masih banyak hal lainnya, yang bisa digunakan manusia sebagai Kitab Petunjuk (al-Huda) bagi umat manusia hingga akhir zaman kelak. Dengan al-Qur’an ini pula semakin bertambahlah jumlah manusia yang tersentuh dengan ajaran Allah swt, hingga akhirnya Islam bisa tersampaikan ke seluruh penjuru dunia. Demikianlah penjelasan mengenai para rasul yang mempunyai gelar ulul ‘azmi. Mereka mempunyai suatu kelebihan dan diberikan berbagai macam mukjizat oleh Allah swt. dalam menghadapi kaumnya yang senantiasa berbuat buruk dan tercela kepada mereka para rasul ulul ‘azmi Dengan mukjizat itulah menjadikan suatu pertanda akan kekuasan, kehebatan, keesaan, kekuatan, dan kasih sayang Allah swt. kepada kita semuanya, agar tidak hanya beriman saja melainkan juga patuh, tunduk dan taat pada segala peraturan-peraturan-Nya dan menjauhi segala macam larangan-larangan-Nya. Wallaahu a’lam
JAWABLAH PERTANYAAN-PERTANYAAN DI BAWAH INI, LALU KERJAKAN DI BUKU LATIHAN, SETELAH SELESAI FOTO SELFI, HASILNYA KIRIM KE NO WA UMMI YAA.
1. Siapakah nabi yang mendapat gelar ulul azmi ? 2. Sebutkan salah satu keteguhan dan kesabaran nabi Muhammad SAW ! 3. Apakah alasan rasul mendapat gelar ulul azmi ? 4. Sebutkan rasul ulul azmi yang mendapat kitab ! 5. Isi kandungan surat Al- ahqof ayat 35 menjelaskan tentang....
Hari/Tanggal : Senin, 23 Maret 2020
Pertemuan ke : 10, Kelas VI A, B dan E
Mengenali Para Rasul Ulul ‘Azmi dan Mukjizatnya
Arti dari Ulul ‘Azmi
Kata ulul ‘azmi berasal dari dua kata, yakni ulul dan ‘azmi. Arti dari kata ulu atau uli adalah memiliki atau mempunyai, sedangkan ‘azmi artinya adalah tekad atau keteguhan hati yang kuat. Ketika
dua kata di atas tadi digabungkan maka menjadi ulul ‘azmi. Seorang
rasul yang bergelar ulul ‘azmi artinya adalah seorang utusan yang
memiliki ketabahan, kesabaran dan keuletan yang luar biasa, dalam
menjalankan tugas sucinya sebagai rasul, walaupun menghadapi berbagai
rintangan dari kaumnya. Dalam surat al ahqaf ayat 35 Allah menjelaskan tentang rasul ulul azmi.
Nama – Nama Rasul Ulul ‘Azmi
Para
rasul ulul ‘azmi ini tetap teguh pada hati dan pendiriannya untuk
menyampaikan ajaran atau wahyu Allah swt., kepada umatnya. Rasul yang
mendapatkan gelar ulul ‘azmi ini adalah:
Nabi Nuh ‘alaihis salam (a.s.)
Nabi Ibrahim ‘alaihis salam (a.s)
Nabi Musa ‘alaihis salam (a.s)
Nabi Isa ‘alaihis salam (a.s), dan
Nabi Muhammad shallallaahu ‘alaihi wasallama (saw.)
Agar
mudah diingat nabi yang bergelar ulul ‘azmi, ada yang menyingkatnya
dengan singkatan “MIMIN”. Berikut ini ringkasan kisah tentang para rasul
ulul ‘azmi yang mempunyai kegigihan, ketabahan, dan sikap-sikap mulia
lainnya dalam menyebarkan ajaran Allah swt.
1. Nabi Nuh ‘alaihis salam (a.s.)
Nabi
Nuh a.s adalah nabi yang menempati urutan ke tiga dalam daftar nama 25
nabi. Beliau adalah keturunan yang kesepuluh dari Nabi Adam a.s. Nabi
Nuh a.s. mempunyai ketabahan dan kesabaran dalam menyebarkan dan
mensyiarkan ajaran Allah swt.
Nabi Nuh a.s., dikaruniai umur
kurang lebih 900 tahun lamanya, sekian lamanya beliau berdakwah, hanya
sebagian kecil dari umatnya yang mau mengikutinya. Banyak dari umatnya
yang mengingkarinya, termasuk istrinya dan anaknya yang bernama Kan’an.
Dari
sekian banyaknya umat yang mengingkari dan menghina Nabi Nuh a.s.,
sampai-sampai ada yang berencana untuk membunuh nabi Nuh a.s. Setelah
sekian lamanya berdakwah, hingga akhirnya beliau mendapatkan wahyu dari
Allah swt., untuk membuat perahu yang besar.
Nabi Nuh a.s.,
beserta para pengikutnya akhirnya membuat sebuah perahu yang besar.
Melihat peristiwa inipun umatnya yang ingkar dan kafir menuduh beliau
sebagai orang yang gila atau tidak waras. Mereka berpikir untuk apa
membuat perahu besar di tanah yang tandus dan gersang?
Setelah
sekian lamanya, Allah swt. pun memberikan siksaan kepada kaumnya Nabi
Nuh a.s., yang tetap ingkar dan tidak mau beriman. Siksaan tersebut
berupa banjir yang sangatlah besar sehingga membuat semua umat Nabi Nuh
a.s., yang ingkar dan durhaka tenggelam dalam banjir besar tersebut,
termasuk pula anaknya.
“….Hai anakku, naiklah (ke kapal) bersama kami dan janganlah kamu berada bersama orang-orang yang kafir” (QS. Hud (11): 42)
Nabi
Nuh a.s., dan para pengikutnya yang beriman, diselamatkan oleh Allah
swt. karena senantiasa mengikuti perintah Allah, untuk ikut naik ke
dalam perahu besar tersebut.
Di dalam perahu besar tersebut, umat
Nabi Nuh a.s., tidak lupa untuk membawa berbagai perbekalan. Tidak lupa
pula berbagai macam jenis hewan-hewan yang berpasangan, yang jantan dan
yang betina.
Merekalah yang diselamatkan oleh Allah swt. melalui
mukjizat yang diberikan kepada Nabi Nuh a.s., yakni sebuah perintah
untuk membuat sebuah perahu yang besar
2. Nabi Ibrahim ‘alaihis salam (a.s)
Nabi
Ibrahim a.s. ini adalah seorang putra dari Azar bin Nahur, beliau
merupakan keturunan dari Nabi Nuh a.s. Ayahnya yang bernama Azar, adalah
seorang pembuat patung berhala yang sering dijadikan sesembahan oleh
masyarakat sekitar pada waktu itu.
Nabi Ibrahim a.s., pada waktu
itu di utus di daerah negeri Irak, yang mana terkenal dengan
penguasanya, seorang raja yang dzalim dan suka memerintah dengan
sewenang-wenangnya. Raja itu bernama Raja Namrud.
Sebagai seorang
raja, Namrud dan kaumnya mempunyai sesembahan sendiri. Mereka semua
adalah kaum yang menyembah berhala. Sebagai seorang nabi dan rasul, Nabi
Ibrahim a.s., mempunyai tugas untuk mengajak Raja Namrud dan kaumnya
untuk kembali ke jalan yang benar.
Nabi Ibrahim a.s., mengajak
mereka semuanya untuk senantiasa beriman dan juga menyembah kepada Allah
swt., serta meninggalkan patung-patung berhala yang mereka sembah. Dari
sinilah kemudian banyak yang menentang ajakan Nabi Ibrahim a.s.,
tersebut.
Salah satu usaha Nabi Ibrahim a.s., diantaranya adalah
menghancurkan patung-patung berhala yang menjadi sesembahan Raja Namrud
dan para pengikutnya. Hal ini dilakukan manakala Raja Namrud sedang
pergi untuk mengadakan suatu upacara.
Hingga akhirnya, ketika
mendapati semua patung-patung berhala hancur, Raja Namrud memerintahkan
untuk menangkap Nabi Ibrahim a.s., karena dialah yang pernah melarang
mereka untuk menyembah patung-patung tersebut. Nabi Ibrahim a.s., pun
ditangkap dan dijatuhi hukuman.
Hukuman
ini pun sangat berat, yakni dibakar hidup-hidup. Namun, dengan
kekuasaan Allah swt., Nabi Ibrahim a.s, tetap menjalani hukuman tersebut
tetapi tidak merasakan panasnya api sedikitpun, dan inilah yang menjadi
mukjizat dari Nabi Ibrahim a.s.
“Kami berfirman: “Hai api menjadi dinginlah, dan menjadi keselamatanlah bagi Ibrahim” (QS. al-Anbiya (21): 69)
Mendapati
peristiwa yang demikian inilah kemudian banyak yang menjadi pengikut
Nabi Ibrahim a.s., yang beriman dan taat pada Allah swt.
Selain
dari cerita di atas, masih ada lagi suatu kelebihan yang diberikan
kepada Nabi Ibrahim a.s., yakni beliau adalah sebagai rasul yang
ditunjuk oleh Allah swt. untuk menjadi contoh dalam menjalankan ibadah
kurban. Serta beliau-lah yang meletakkan batu pertama kali untuk
membangun Ka’bah, beserta anaknya Nabi Ismail a.s.
3. Nabi Musa ‘alaihis salam (a.s)
Nabi
Musa a.s., ini merupakan putra dari Imran, beliau adalah keturunan Bani
Israil, yang dilahirkan di Mesir. Kelahiran beliau pada waktu itu
adalah ketika Raja Fir’aun masih memegang kuasanya. Di waktu itu Raja
Fir’aun memerintahkan para prajuritnya untuk membunuh bayi laki-laki
dari keturunan Bani Israil.
Sebagai seorang ibu, mendengar
perintah Raja Fir’aun yang begitu kejamnya tentu begitu ketakutan.
Namun, dengan kuasa Allah swt. ibunya mendapatkan perintah untuk
menghanyutkan bayinya tersebut ke sungai Nil. Hingga pada akhirnya bayi
itupun ditemukan oleh istri Raja Fir’aun sendiri, yang namanya Asiyah.
Bayi
laki-laki itupun hidup dan tinggal dibawah pengasuhan istri Raja
Fi’aun, dan akhirnya bayi tersebut dijadikan anak angkat. Tumbuh menjadi
dewasa, Nabi Musa a.s., dingkat menjadi seorang nabi dan rasul Allah
swt., dan mendapatkan tugas untuk berdakwah kepada kaum Bani Israil.
Nabi
Musa a.s., yang hidup di lingkungan kerajaan dan kuasa Fir’aun pun
mulai menjalankan tugas dakwahnya. Beliau mengajak kaumnya dan Raja
Fir’aun sendiri untuk beriman kepada Allah swt.
Raja Fir’aun yang
menganggap dirinya seorang raja, tentu mulai cemas terhadap keberadaan
Nabi Musa a.s., yang mulai menentang dan membahayakan kedudukannya
sebagai raja. Hingga akhirnya, Raja Fir’aun mengajak prajuritnya untuk
mencari dan menangkap Nabi Musa a.s., dan pengikutnya.
Dalam
pengejarannya, Nabi Musa a.s. dan pengikutnya, berhenti karena sudah
tidak ada jalan lagi, yang ada di depan mereka adalah lautan luas, laut
Merah. Atas izin Allah swt. pun Nabi Musa a.s. mendapatkan mukjizat,
yakni memukulkan tongkatnya ke laut, dan akhirnya laut itupun terbelah
dan bisa dilewati sebagai jalan.
Raja Fir’aun dan prajuritnya pun
ikut mengejar Nabi Musa a.s., dan para pengikutnya melewati lautan yang
terbelah. Namun, di tengah-tengah pengejarannya, Raja Fir’aun dan
prajuritnya ditenggelemkan oleh Allah swt. di laut tersebut. Nabi Musa
a.s., dan pengikutnya pun akhirnya diselamatkan oleh Allah swt.
Nabi Musa a.s., pun akhirnya melanjutkan ajaran dan dakwahnya untuk mengajak beriman kepada Allah swt..
4. Nabi Isa ‘alaihis salam (a.s)
Nabi
Isa a.s. ini adalah putra Maryam. Dengan kuasa dan izin dari Allah
swt., beliau dilahirkan tanpa perantara seorang ayah. Ibunda Maryam
terkenal dengan perempuan yang taat beribadah, shaleh serta terpelihara
dari perbuatan-perbuatan dosa.
Peristiwa lahirnya Nabi Isa a.s.,
sebagai salah satu bukti dan tanda kepada umat manusia untuk percaya dan
yakin atas kuasa Allah swt. Pada waktu itu ada manusia yang percaya dan
sebagian lagi ada yang tidak percaya, bahkan sampai dituduh sebagai
anak haram.
Setelah beranjak dewasa, Nabi Isa a.s. diangkat
menjadi rasul guna berdakwah dan mengajarkan tauhid kepada Allah swt.
Sama dengan nabi-nabi yang bergelar ulul ‘azmi lainnya, umatnya pun
banyak yang mencaci dan menghinanya.
Namun demikian, beliau tetap
sabar dan tabah untuk menjalankan amanat Allah swt., pengikutnya yang
berjumlah 12 orang mempunyai sebutan tersendiri yakni Hawariyyun.
Semangat dakwah Nabi Isa a.s., inipun banyak mendapatkan ancaman dan
tantangan. Termasuk dari sahabat yang juga pernah menjadi pengikutnya
yang bernama Yahuda.
Yahuda yang berkhianat inipun juga mempunyai
banyak pengikut. Pada suatu hari Nabi Isa a.s. pun ditangkap dan hendak
dibunuh dengan cara disalib. Namun, atas izin dan kuasa Allah swt., nabi
Isa a.s. pun diselamatkan oleh Allah swt.
Para
pengikut Yahuda menyangka bahwa mereka sudah membunuh dan menyalib Nabi
Isa a.s., akan tetapi yang sesungguhnya yang mereka bunuh dan salib
adalah Yahuda sendiri yang telah berbuat khianat. Wajahnya diserupakan
oleh Allah swt. sehingga sangat mirip dengan Nabi Isa a.s.
Adapun mukjizat yang dimiliki oleh Nabi Isa a.s. diantaranya adalah:
Menyembuhkan orang yang sudah buta dengan izin Allah swt.
Menghidupkan orang yang sudah mati dengan izin Allah swt.
Membuat burung yang hidup dari tanah dengan izin Allah swt
Menurunkan hidangan (makanan dan minuman) dari langit dengan izin Allah swt.
5. Nabi Muhammad shallallaahu ‘alaihi wasallama (saw.)
Nabi
Muhammad saw. adalah anak dari seorang ayah yang bernama Abdullah bin
Abdul Muthallib dan ibu yang bernama Aminah binti Wahab. Bertepatan pada
tanggal 12 Rabi’ul Awal pada tahun Gajah. Beliau berasal dari salah
satu suku terkenal yang terkenal di kota Makkah , yakni suku Quraisy.
Nabi
Muhammad saw. dikenal oleh masyarakat dengan sosok yang jujur dan dapat
dipercaya, dari sinilah kemudian beliau dijuluki sebagai al-Amiin. Pada umur 40 tahun, beliau diangkat menjadi seorang rasul.
Sebuah
amanat untuk mengajak dan berdakwah pada umat manusia agar beriman,
menyembah kepada Allah swt., dan meninggalkan sesembahan berhala yang
mereka sembah.
Dalam al-Qur’an juga dijelaskan bahwa Nabi Muhammad saw. adalah nabi penutup atau nabi yang terakhir
“Muhammad
itu sekali – kali bukanlah bapak dari seorang laki-laki di antara kamu,
tetapi dia adalah Rasulullah dan penutup nabi-nabi, dan Allah-lah Dzat
Yang Maha Mengetahui segala sesuatu” (QS. al-Ahzab (33): 40
Dalam
misinya sebagai nabi yang terakhir, nabi Muhammad saw., dibantu oleh
istrinya yang bernama Khadijah beserta para sahabatnya seperti Abu Bakar as-Shiddiiq, Umar bin Khatthaab, ‘Utsman bin ‘Affaan, dan Ali bin Abi Thalib dan sahabat-sahabatnya yang lain.
Ketika
berdakwah Nabi Muhammad saw. mendapatkan banyak ancaman dan tantangan
keras dari kaumnya. Termasuk dari golongan sanak familinya, seperti Abu
lahab, Abu Jahal, Abu Sufyan, beserta para pemimpin dan pemuka agama
kaum Quraisy pada waktu itu.
Sekian tahun lamanya beliau dan para
sahabatnya berdakwah dan menyebarkan ajaran tauhid kepada Allah swt.
hanya sedikit yang mengikuti ajakan beliau, bahkan semakin banyak beliau
banyak mendapat cacian, hinaan, bahkan sampai diancam untuk dibunuh.
Begitu
banyaknya halangan dan rintangan yang dialami oleh Nabi Muhammad saw.
dan para pengikutnya tidaklah menjadikan semangat dan tekad berdakwah
beliau menjadi surut. Beliau tetaplah sabar, tabah dan tegar dalam
menghadapi semuanya.
Hingga
pada akhirnya Nabi Muhammad saw. atas perintah dan izin Allah swt.
beliau berhijrah dari kota Makkah ke kota Madinah. Oleh kaum muslimin
Madinah belliau disambut dengan sukacita.
Nabi Muhammad saw. pun
senantiasa terus berjuang dan menyebarkan agama Islam bersama para
sahabat-sahabatnya. Semangat untuk menyebarkan agama tauhid dan iman
kepada Allah swt. tetap menjadi pondasi yang kokoh untuk berjuang hingga
akhir hayat beliau. Hingga pada akhirnya beliau wafat pada umur (kurang
lebih) 60 tahun di kota Madinah ini.
Mukjizat terbesar nabi Muhammad saw adalah al-Qur’an al-Kariim,
yang mana di dalamnya terdapat wahyu Allah swt. yang berisikan berbagai
macam ajakan, perintah, petunjuk, ancaman, larangan dan masih banyak
hal lainnya, yang bisa digunakan manusia sebagai Kitab Petunjuk (al-Huda) bagi umat manusia hingga akhir zaman kelak.
Dengan
al-Qur’an ini pula semakin bertambahlah jumlah manusia yang tersentuh
dengan ajaran Allah swt, hingga akhirnya Islam bisa tersampaikan ke
seluruh penjuru dunia.
Demikianlah penjelasan mengenai para rasul
yang mempunyai gelar ulul ‘azmi. Mereka mempunyai suatu kelebihan dan
diberikan berbagai macam mukjizat oleh Allah swt. dalam menghadapi
kaumnya yang senantiasa berbuat buruk dan tercela kepada mereka para
rasul ulul ‘azmi
Dengan mukjizat itulah menjadikan suatu pertanda
akan kekuasan, kehebatan, keesaan, kekuatan, dan kasih sayang Allah swt.
kepada kita semuanya, agar tidak hanya beriman saja melainkan juga
patuh, tunduk dan taat pada segala peraturan-peraturan-Nya dan menjauhi
segala macam larangan-larangan-Nya. Wallaahu a’lam
JAWABLAH PERTANYAAN-PERTANYAAN DI BAWAH INI, LALU KERJAKAN DI BUKU LATIHAN, SETELAH SELESAI FOTO SELFI, HASILNYA KIRIM KE NO WA UMMI YAA.
1. Siapakah nabi yang mendapat gelar ulul azmi ? 2. Sebutkan salah satu keteguhan dan kesabaran nabi Muhammad SAW ! 3. Apakah alasan rasul mendapat gelar ulul azmi ? 4. Sebutkan rasul ulul azmi yang mendapat kitab !
5. Isi kandungan surat Al- ahqof ayat 35 menjelaskan tentang....
Pertemuan ke : 9 ( Kelas VI C dan D praktek, kelas G Teori )
Materi untuk kelas VI G tentang keteladanan wali songo, kelas VI C dan D tentang materi ujian praktek.. lihat di tulisan yg paling bawah
Catatan : Materi ini telah diajarkan di kelas IV namun materi ini kemungkinan keluar pada saat LUS atau UAS BN2020 ( Pengayaaan materi yang keluar pada kisi-kisi soal LUS dan UASBN)
Kisah Keteladanan 9 Tokoh Walisongo
Penyebaran agama Islam di Indonesia tidak lepas dari peran para pendakwah. Terutama mereka yang berjuang berdakwah pada abad ke 14. Para pendakwah tersebut dikenal dengan sebutan Walisongo.
Sebutan walisongo diambil dari kata waliyullah artinya wakil Allah dan songo yang artinya sembilan.
Sehingga walisongo adalah sembilan wakil Allah yang memiliki peran untuk menyiarkan agama Islam.
Keseluruhan Walisongo tinggal di daerah Pulau Jawa. Sehingga adalah wajar bila penduduk Muslim terbesar di Indonesia ada di Pulau Jawa.
Setidaknya ada tiga tempat di Pulau Jawa yang merupakan tempat tinggal walisongo yang kesemuanya berada di Pantai utara Pulau Jawa, yaitu Jawa Timur, Jawa Tengah, dan Jawa Barat.
Sebagaimana kaidah dalam Islam untuk tidak memaksakan agama, sehingga perlu teknik yang santun dan mudah dimengerti untuk bisa mendakwahkan Islam.
Menariknya, kesembilan Walisongo memang punya ciri khasnya masing-masing untuk mendakwahkan agama Islam.
Sunan Ampel
Sunan Ampel memiliki nama asli yaitu Raden Rahmat. Sunan Ampel tidak berasal dari Jawa. Ia berasal dari sebuah negeri bernama Negeri Champa. Ia lahir pada tahun 1401 masehi. 78 tahun setelahnya yaitu pada tahun 1479, Raden Rahmat alias Sunan Ampel mendirikan Masjid Demak sebagai sarana untuk berdakwah. Kemudian ia juga membangun pusat pendidikan yaitu pesantren yang menjadi pusat pendidikan dan berpengaruh di dunia.
Sunan Gunung Jati
Sunan Gunung Jati yang bernama asli Syarif Hidayatullah menjadikan Kota Cirebon sebagai pusat dakwahnya. Sunan Gunung Jati adalah cucu raja Pajajaran prabu Siliwangi. Menurut sebuah pendapat, Sunan Gunung Jati dihormati oleh Kerajaan Demak dan Pajang. Beliau memiliki jasa yang amat besar dalam penyebaran Islam di Jawa Barat. Di Cirebon, Sunan Gunung Jati mendirikan Kasultanan Cirebon dan Banten serta pesantren Gunung Jati.
Sunan Gresik
Maulana Malik Ibrahim atau akrab disebut Sunan Gresik merupakan walisongo yang lahir ditempat yang sama sebagaimana lahirnya Sunan Ampel yaitu di Negeri Champa. Masyarakat Jawa biasa menyebut Sunan Gresik sebagai Asmaraqandi. Sunan Gresik merupakan walisongo yang dapat dikatakan senior. Karena Sunan Gresik merupakan orang pertama yang menyebarkan agama Islam di Tanah Jawa. Desa yang menjadi tempat bernaung Sunan Gresik untuk berdakwah adalah daerah Laren. Selain itu, Sunan Gresik juga membuka toko di Desa Romo.
Sunan Kalijaga
Bernama asli Raden Said yang lahir diperkirakan pada tahun 1450. Ia adalah putra dari Adipati Tuban yaitu Tumenggung Wilatikta atau lebih dikenal dengan Raden Sahur. Sunan Kalijaga adalah Sunan yang paling merakyat tatkala menyebarkan agama Islam pada masyarakat Jawa. Sunan Bonang adalah guru dari Sunan Kalijaga. Pendekatan yang digunakan Sunan Kalijaga dalam mensyiarkan agama Islam adalah melalui kesenian dan kebudayaan. Beberapa kesenian yang menjadi warisan Sunan Kalijaga adala Wayang, Seni Ukir, Seni Tulis dan Gamelan. Mungkin kamu juga tidak asing dengan lagu Lir Ilir dan Gundul Pacul. Kedua lagu tersebut juga merupakan warisan Sunan Kalijaga. Dengan metode tersebut, beliau bisa menarik hati masyarakat.
Sunan Kudus
Sunan Kudus memiliki nama asli yaitu Jafar Sodiq. Ia merupakan anak dari Utsman Haji yang merupakan seorang pendakwah di daerah Jipang Panolan, Blora. Sunan Kudus memiliki keilmuan dalam agama Islam berupa ilmu fiqih, ushul fiqih, tauhid, hadist, dan logika. Gending maskumambang dan Mijil adalah sebuah cerita yang Ia buat untuk kepentingan dakwah. Beliau wafat pada tahun 1550 Masehi dan dimakamkan di pemakaman masjid Menara Kudus.
Sunan Muria
Lereng Gunung Muria adalah tempat kelahiran dari walisongo yang satu ini. Kata Muria pun diambil dari kata Gunung Muria yang terletak 18 kilometer dari utara Kota Kudus. Metode dakwah yang digunakan oleh Sunan Muria adalah penyebaran agama Islam dengan cara yang halus. Beliau amat senang berdakwah di tempat terpencil dan jauh dari ekosistem kota. Di tempat beliau berdakwah yaitu di sekitar Gunung Muria, karena daerah tersebut merupakan pegunungan maka Sunan Muria berinteraksi dengan masyarakat dengan mengajarkan cara bercocok tanam, berdagang serta melaut.
Sunan Drajat
Sunan Drajat merupakan salah satu anggota walisongo yang merupakan putra dari Sunan Ampel serta adik dari Sunan Bonang. Akrab disapa Raden Qasim, beliau belajar agama Islam melalui ayahnya di Pondok Pesantren yang berlokasi di daerah Ampel. Sunan Drajat terkenal akan jiwa sosialnya yang tinggi. Ini kemudian sejalan dengan tema-tema dakwah yang beliau bawakan yang mana terkait dengan gotong royong/saling membantu. Beliau sangat senang menolong orang, mengasihi anak yatim dan menyantuni fakir miskin. Hingga akhirnya beliau wafat pada tahun 16 Masehi dan dimakamkan di Pacitan.
Sunan Bonang
Sunan Bonang atau Raden Makhdum adalah putra dari Sunan Ampel. Beliau menempuh pendidikan agama Islam di Malaka tepat setelah ayahnya wafat. Usai menyelesaikan pendidikan, ia kembali ke Tuban dan akhirnya mendirikan pondok pesantren. Dakwahnya sarat akan kesenian yaitu kesenian sastra berbentuk suluk atau tembang tamsil. Tahu tembang tombo ati?
Itu juga merupakan hasil karya Sunan Bonang yang sampai saat ini akrab ditelinga masyarakat Indonesia.
Sunan Giri
Sunan Giri atau Raden Paku adalah putra dari Maulana Ishaq dan Nyi Sekardadu (putri Blambangan).
Dikisahkan dalam sejarah, ketika dilahirkan Sunan Giri yang saat itu masih bayi dihanyutkan di Selat Bali atas perintah kakeknya yaitu Raja Blambangan.Kemudian Sunan Giri yang masih bayi tersebut ditemukan oleh wanita dari Tuban bernama nyi Ageng Pinateh yang memiliki kapal saudagar. Ketika usianya memasuki remaja, ia belajar agama Islam di Pondok Pesantren milik Sunan Ampel.
Ikhtiarnya dalam menuntut ilmu terlihat dari prosesnya menuju pondok pesantren yaitu dengan berjalan kaki dari Tuban. Ia diberi nama Raden Paku karena Paku merupakan sebuah benda yang kuat. Sehingga harapannya bahwa Sunan Giri dapat menjadi tonggak agama Islam yang kuat di Jawa.
Sunan Giri kemudian menjadi tokoh yang sangat berpengaruh di Kesultanan Demak. Bahkan beliau sempat menjadi raja selama masa transisi sebelum akhirnya diserahkan kepada Raden Patah
Usai menunaikan pendidikannya, Sunan Giri mendirikan pesantren di daerah Giri, Tuban tempat ia dibesarkan. Kemudian ia wafat pada abad 16 Masehi dan dimakamkan di Gresik Jawa Timur.
Kesimpulan
Pada intinya peran para Walisongo memberikan ibroh pada umat Islam bahwa dalam berdakwah tidak boleh ada unsur paksaan. Berdakwah boleh dengan metode apa saja selama metode tersebut tidak mencederai akidah. Yang paling penting bahwa Islam tetap tersebar dan tetap menjadi agama rahmatan lil alaamiin.
KERJAKAN SOAL DI BAWAH INI, SALIN SOAL PADA BUKU LATIHAN AGAMA!
( kirim foto saat mengerjakan latihan beserta jawabannya ya! umi mau ngambil nilai.. semangaaat ya! ) Yang belum kirim foto umi anggap belum mengerjakan latihan.
1. Sebutkan nama-nama wali songo!
2. Sebutkan ajaran Moh limo atau sunan Ampel!
3. Bagaimana cara berdakmah sunan kalijaga?
4. Sebutkan salah satu hasil peninggalan yang terkenal sunan kudus yang berupa bangunan!
5. Hal apasajakah yang disampaikan sunan drajat dalam berdakwah?
SELAMAT MENGERJAKAN
( Kelas VI C dan D, ujian praktek)
HAFALKAN
MATERI UJIAN PRAKTEK PAI KELAS VI SD AL-AZHAR 1 BANDAR LAMPUNG
1. PRAKTEK BERWUDHU ( Do'a sebelum dan sesudah berwudhu, niat wudhu dibaca)
2. PRAKTEK SHOLAT ( Langsung Dzikir setelah sholat dibaca)