Senin, 19 September 2011

RINTIHAN SEORANG IBU



Umi akan mengajak anak-anak semua untuk meRenungi kembali bagaimana jasa-jasa ibu kita, umi termotivasi untuk menyampaikan tausiyah ini, karna akhir-akhir ini umi sering melihat dan menyaksikan baik secara kebetulan yang ada dilingkungan umi maupun melihat berita ditayangan TV tentang perlakuan jahat, dari seorang anak terhadap orang tuanya, terlebih lagi terhadap ibunya, tidak sedikit anak yang memperlakukan ibunya seperti pembantu dirumahnya sendiri, berkata kasar dan berani menyuruh ibunya sesuka hatinya.. umi berharap, setelah ini kita sebagai anak akan semakin menyayangi, menghormati, mentaati dan berbakti pada kedua orang tua kita, atas seluruh jasa-jasa dan pengorbanannya
Anak-anakku sekalian, ayah dan ibu adalah 2 orang yang sangat berjasa kepada kita, lewat mereka berdualah kita terlahir didunia ini, keduanya menjadi sebab seorang anak bisa mencapai surga, do’a mereka ampuh, kutuknya  kenyataan, namun betapa banyak sekarang ini kita jumpai anak-anak yang durhaka kepada kepada kedua orang tuanya. Panti jompo menjamur dimana-mana, ini menunjukan tidak mengertinya sang anak akan harga kedua orang tuanya,.. mereka tega menitipkan orang tuanya disana dalam keadaan sengsara dan kesepian melewati masa-masa tuanya, sementara anak-anaknya bersenang-senang dirumah mewah..

Anak-anakku sekalian tidakkah kalian sadari, Sungguh berat penderitaan yang ditanggung oleh ayah dan ibu kita. Sungguh besar pengorbanan yang diberikan oleh mereka berdua dalam rangka membahagiakan kita. Betapa besar keletihan ayah dan ibu ! Betapa banyak energi yang mereka kerahkan untuk kita! Dan betapa banyak pengorbanan yang mereka berikan kepada kita! Terutama seorang ibu yang penyayang. Seorang wanita yang penuh kasih sayang,  Ibu yang telah mengandung kita di dalam perutnya selama sembilan bulan. Dan Allah mengetahui penderitaan yang dialaminya, dan betapa beratnya kandungan yang diembannya. Lalu jangan tanya seberapa besar rasa sakit yang menderanya saat mereka melahirkan kita.
Beragam rasa sakit menderanya. Hanya Allah Yang Maha Tahu seberapa besar penderitaan yang dirasakannya. Bahkan ia harus bersambung nyawa saat melahirkan kita. Kemudian ia masih harus bersusah payah menyusuinya selama dua tahun penuh. Berdiri terasa berat, duduk pun  terasa jemu.
Kemudian ibu rela menahan lapar agar kita merasa kenyang, rela begadang agar kita bisa tidur nyenyak, dan ia rela bersusah payah agar kita nyaman. Betapa banyak ia terjaga di malam hari yang panjang, Betapa banyak ia didera aneka penderitaan agar kita dapat mewujudkan mimpi-mimpi kita. Ia seringkali meninggalkan sesuatu yang disukainya karena khawatir akan keselamatan kita. ia rela menggadaikan seluruh kebahagiaannya demi kebahagiaan kita. Bahkan ibu kita akan rela mati asal anaknya tetap hidup. Ibu kita rela menderita agar kita merasa bahagia. selama 9 blan Perutnya pernah menjadi wadah diri kita. Pangkuannya pernah menjadi peraduan kita. Payudaranya pernah menjadi sumber minuman kita. Dan betapa berat beban penderitaan yang dialaminya saat menyapih, mendidik dan membesarkan kita.
Kepayahan seorang ibu terus berlangsung sampai kita tumbuh dewasa, menikah dan punya anak. Seorang ibu selalu mencari kita dan mencari tahu keadaan kita. Ia prihatin bila melihat kita prihatin. Ia sedih bila melihat kita bersedih. Sungguh hebat para ibu yang penyayang, Mudah-mudahan Allah berkenan membalas jasa mereka dengan Surga yang luasnya setara dengan langit dan bumi.
oleh Karena itu, tidak heran lagi perintah untuk berbakti kepada orang tua diulang-ulang di dalam Al-Qur’an. Allah berfirman :
وَوَصَّيْنَا اْلإِنسَانَ بِوَالِدَيْهِ إِحْسَانًا
Kami perintahkan kepada manusia supaya berbuat baik kepada dua orang ibu bapaknya, (QS. Al-Ahqaf :15)
jika kata Allah telah jelas demikin, mengapa masih banyak bahkan semakin banyak anak yang menjadikan  ibu nya layaknya seorang pembantu, bahkan lebih dari itu, ia dibentak, ia dimaki, bahkan ada anak yg rela mengusir ibunya dr rumah miliknya sendiri demi kebahagiaanya sendiri,
Wahai umat Islam ! Berbakti kepada kedua orang tua adalah kewajiban yang tidak bisa diabaikan. Kewajibannya pasti dan pelaksanaannya tidak bisa ditawar.  Agama, syari’at, ayat dan Hadits, akal sehat, menjaga diri, kasih sayang, balas budi dan rasa kemanusiaan adalah dalil-dalil yang menunjukkan adanya keharusan melaksanakan kewajiban itu dengan sebaik-baiknya. Berbakti kepada orang tua adalah jalan hidup para Nabi dan Rasul, dan perilaku orang-orang mulia dan orang-orang shalih. 
oleh karena itu, bagi kalian yang masih Allah beri kesempatan untuk melihat, merasakan belaian kasih sayang dari seorang ibu, jangan pernah kalian sia-siakan, selama nafas mereka belum terhenti, sayangi , hormati, taati, bahagiakan mereka dengan sepenuh hati, karena jika mereka telah tiada, kalian akan menyesal karena belum sempat berbuat apa-apa untuk kebahagiaan mereka... semoga kita digolongkan menjadi anak yang sholeh dan sholehah.. amiin...!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar